INDUSTRY co.id -Jakarta - Untuk meningkatkan daya saing minyak sawit nasional, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengajukan tiga permintaan kepada pemerintah. Salah satunya adalah perluasan ekspor.

"Salah satu permintaan adalah Pemerintah Indonesia melakukan perluasan ekspor ke negara-negara tujuan non-tradisional guna mempertahankan posisi Indonesia sebagai pemimpin pasar minyak sawit di dunia," kata Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono di Jakarta, Jumat (3/11/2017) kemarin.

Joko mengatakan, daya saing dan produktivitas akan menjadi esensi persaingan di masa depan. Yang memproduksi paling banyak dan berdaya saing maka akan menjadi pemenang dan pemenuhan prinsip berkelanjutan lestari (sustainability) merupakan salah satu penentu daya saing.

"Untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar, Pemerintah Indonesia perlu melakukan perluasan ekspor ke negara-negara tujuan non-tradisional," kata Joko.

Permintaan kedua, lanjut Joko, pihaknya mendorong pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi, termasuk dengan mengkaji ulang sejumlah regulasi yang menimbulkan kendala bagi investasi. Ketiga, Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) harus diperkuat, terutama agar secara kelembagaan ISPO semakin diakui secara internasional dan dipercaya.

"ISPO harus merepresentasikan sektor kelapa sawit Indonesia. Petani skala kecil harus termasuk di dalamnya dan dibutuhkan dukungan maksimal dari pemerintah dan pemangku kepentingan, juga kerja sama antara perusahaan dan petani skala kecil adalah keharusan," ujar Joko.