Menperin: Saya Senang Dengan Perkembangan Mobil Pedesaan

Oleh : Ridwan | Sabtu, 04 November 2017 - 08:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Klaten, Dalam kunjungan kerjanya di Klaten, Jawa Tengah, Jum'at (3/11/2017), Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyempatkan diri melihat pabrik 'Kiat Motor' yang memproduksi mobil pedesaan buatan lokal Indonesia.

Bengkel motor milik Sukiyat ini telah merampungkan tiga prototipe yaitu mobil double cabin, mobil pick up, dan mobil peralatan pertanian yang diberi nama moda angkutan hemat pedesaan (Mahesa).

"Mobil yang di produksi dalam tiga tipe ini dirancang secara khusus untuk kebutuhan masyarakat desa yang bisa dikombinasikan dengan berbagai peralatan pengolahan hasil tani sehingga dapat membantu produktifitas petani," ujar Menperin.

Kiat Mahesa Nusantara adalah mobil yang hemat dan bermesin diesel 650cc. Mobil pedesaan buatannya ini akan dibandrol dengan harga yang relatif terjangkau untuk para petani, masing-masing Rp50 juta, Rp60 juta, dan Rp70 juta.

"Harapan saya mobil ini dapat membantu kegiatan industri masyarakat di Yogyakarta, Solo, Klaten dan sekitarnya," tambah Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, saya senang dengan perkembangan mobil pedesaan kiat motor ini. Sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo, produk ini akan diuji pasar terlebih dulu untuk selanjutnya dikembangkan secara bertahap selama 10 bulan kedepan di wilayah-wilayah pedesaan yang membutuhkan.

Sebelumnya, pada September 2017, Presiden Joko Widodo sempat meninjau bengkel kiat motor. Menurut Presiden, pemerintah mendukung kendaraan pedesaan Mahesa bisa diproduksi massal dengan harga kompetitif dan kualitas produksi yang baik.

"Pemerintah akan bantu dorong dari regulasinya, uji emisi, sertifikasi, dan mungkin dari pajaknya. Tetapi, pengembangannya tergantung pada pelaku industri. Pemerintah ingin industri nasional berkembang," ungkap Jokowi beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian saat ini terus memacu pengembangan kendaraan pedesaan agar segera diproduksi oleh industri dalam negeri.

Selain untuk memenuhi kebutuhan alat transportasi multiguna di sektor pertanian dan perkebunan, upaya ini juga guna mendorong peningkatan ekonomi masyarakat serta mewujudkan kemandirian penguasaan teknologi oleh anak bangsa.