Industri Kreatif Berpotensi Sumbang Rp 1.000 Triliun

Oleh : Ahmad Fadli | Minggu, 29 Oktober 2017 - 10:24 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf optimistis sumbangan industri kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) bisa lebih dari Rp 1.000 triliun.

"Sampai tahun ini, targetnya Rp 1.000 triliun bisa lebih. Tapi kami bisa baru tahu (datanya) tahun depan. Tahun ini akan keluar data dari BPS (Badan Pusat Statistik) untuk tahun 2016," katanya di Jakarta, akhir pekan ini.

Menurut Triawan, sektor industri kreatif terbesar yang menyumbang adalah fashion untuk ekspor, sementara untuk lokal paling besar kuliner. Dari data BPS, PDB ekonomi kreatif tercatat Rp 852 triliun pada 2015 atau tumbuh 4,38 persen dari 2014 sebesar Rp 784 triliun.

Subsektor kuliner menyumbang 41,69 persen, fashion 18,15 persen, kriya 15,70 persen, televisi dan radio 7,78 persen, penerbitan 6,29 persen, arsitektur 2,30 persen, aplikasi dan game developer 1,77 persen, periklanan 0,80 persen, musik 0,47 persen, fotografi 0,45 persen, seni pertunjukan 0,26 persen, desain produk 0,24 persen, seni rupa 0,22 persen, desain interior 0,16 persen, film 0,16 persen, dan desain komunikasi visual 0,06 persen.

Menurut Triawan, cara perhitungan BPS pada 2015 sudah tidak relevan untuk perhitungan 2017. "Seperti musik saja sekarang sudah tidak relevan. Dulu kaset, CD, sekarang bukan download, tapi streaming," ujarnya.

Triawan menilai cara perhitungan tersebut sebaiknya diperbaharui setiap tahun agar mendapatkan angka yang lebih relevan. "Pendapat seniman atau pencipta lagu dari musik sedang dibangun sistemnya," ucapnya.

Triawan menargetkan, sekitar pertengahan tahun depan, sudah ada sistem perhitungan yang menghasilkan data transparan kepada para pencipta, yang dihubungkan langsung ke Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.