Kejar ISO, BIG Lakukan Sosialisasi dan Uji Survei Batimetri

Oleh : Amazon Dalimunthe | Jumat, 20 Oktober 2017 - 08:20 WIB

INDUSTRY.co.id - JAKARTA, -- Selama ini sejumlah lembaga yang melakukan survei Batimetrik (kondisi atau topografi dasar laut) seperti Angkatan Laut, Kementerian Perikanan, Pariwisata, dan lembaga swasta lainnya menggunakan alat yang bernama Multibeam Echosounder. Namun tidak semua peralatan itu sudah di standarisasi. Untuk itulah Badan Informasi Geospasial (BIG) melakukan sosialisasi dan uji SNI 7988:2014 Survei Batimetrik  menggunakan Multibeam Echosounder, di Dermaga 20 Marina, Ancol, beberapa hari lalu.

Menurut Ir. Dodi Sukmayadi , Deputi Bidag Informasi Spasial Dasar  Badan Informasi Geospasial, etelah bertahun-tahun sebelumnya BIG fokus pada perumusan standar, tahun ini BIG melaksanakan uji penerapan terhadap SNI yang telah disusun. Standar tersebut digunakan dalam penyediaan IG layar garis pantai dan hipsografi — unsur utama peta lingkungan pantai Indonesia dan peta lingkungan laut nasional.

BIG sendiri, lanjut Dodi,  memiliki tugas dan fungsi yang lebih luas. Tidak sekedar mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan survei pemetaan untuk menghasilkan peta. BIG juga harus mampu membangun Informasi Geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses. BIG memposisikan perannya ke dalam tiga kluster: sebagai regulator, eksekutor, dan koordinator.

Ketiga peran tersebut, katanya akan menjadikan IG Dasar (IGD) sebagai acuan IG Tematik (IGT) guna menjamin keterpaduan IG nasional, mengkoordinasikan penyusunan IGT terintegrasi yang berpedoman pada Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) yang ditetapkan BIG, dan membangun sistem pengelolaan dan akses IG sebagai implementasi kebijakan teknis yang mengacu Perpres No. 27/2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN).

Sementara itu, Kolonel Laut (P) Dyan Primana mengatakan, adanya uji SNI survei batimetri dengan menggunakan multi dan echosounder akan menambah kualitas data batimetri itu sendiri untuk menjamin keselamatan navigasi pelayaran kapal-kapal di perairan Indonesia.

Selain itu, meningkatkan SDM yang melakukan survei oceanogravi di perairan Indonesia, mendapatkan data yang akurat dan teliti sesuai standar nasional maupun internasional.

“Dengan SNI survei batimetri ini juga bisa mendukung untuk kegiatan latihan maupun operasi militer di perairan Indonesia. Kami menyampaikan apresiasi kepada BIG yang mengadakan uji SNI Survei Batimetri ini,” ujarnya. (AMZ)