Film One Fine Day, Cinta Remaja Indonesia Yang Bertemu di Barcelona

Oleh : Amazon Dalimunthe | Kamis, 12 Oktober 2017 - 20:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta,--  Barcelona memang kota yang eksotik. Kota yang terletak di Eropa ini terkenal dengan keindahannya. Di tambah dengan musiknya yang khas , menjadikan kota ini ini salah satu kota tujuan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Namun nampaknya baru film “One Fine Day” yang di produksi oleh screenplay picture yang mengangkatnya sebagai latar belakang cerita. Film ini mulia beredar tanggal 12 Oktober hari ini di seluruh Indonesia.

Film ini menceritakan tentang hubungan asmara antara Mahesa (Jefri Nichol) dan Alana (Michelle Ziudith). Kisah bermula di saat pertemuan yang tak terduga antara mereka berdua di Barcelona, yang kemudian membuat keduanya menjadi akrab. Akan tetapi keakraban itu disalahgunakan oleh Mahesa yang memang berprofesi sebagai penakluk wanita untuk diambil hartanya.  

Danu (Maxime Bouttier) merupakan kekasih Alana di Barcelona. Ia selalu memberikan perhatian yang sangat istimewa kepada Alana, melalui barang-barang mewah. Dia berfikir itu semua itu cukup untuk Alana. Pada suatu ketika dia memergoki Mahesa dan Alana yang sudah semakin dekat dan saling jatuh cinta. Danu kemudian mengingatkan Alana, supaya berhati-hati dengan Mahesa.

Sesusngguhnya Alana selama berhubungan dengan Danu, tidak sepenuhnya merasakan kebahagiaan karena sikap Danu yang posesif. Selain itu Alana juga tahu, Danu pernah berselingkuh dengan gadis Barcelona.  Disinilah konflik dibangun. Satu sisi Mahesa sangat mencintai Alana. Sementara Danu merasa amat memiliki Alana.

Dari segi jalinan cerita, Film One Fine Day tergolong film yang biasa. Namun sebuah film selalu menawarkan cara ucap baru untuk menyatakan cinta kekuatan cinta. Film yang disutradarai oleh Asep Kusdinar ini memang mengekploitasi keindahan Barcelona disamping memgekplore akting dari pemain-pemainnya. Michele Ziudith sebagai Alana semakin dewasa dan banyak perubahan dalam film ini. Begitu juga dengan Jeffri Nichols.

Aktor berusia 18 tahun ini, memang memiliki potensi bisa menggeser Reza Rahadian yang saat ini dianggap aktor terlaris. Di tangan Asep Kusdinar, Jeffri mampu menerjemahkan maunya sutradara. Maxime Boutier juga tampil maksimal sebagai tokoh antagonis di film ini.

Yang menarik aktor senior Surya Saputra meski minim dialog mampu mengimbangi akting pemain-pemain muda dalam film ini. Meski perannya hanya sebagai sopir Danu, tapi dia mampu menjembatani hubungan antar pemain. Justru puncak penyelesaian konflik ada di tangan pak Abdi, demikian nama peran Surya Saputra.

Screenp;ay yang banyak membuat film tentang percintaan dunia remaja nampaknya semakin fasih menerjemahkan variasi cinta remaja  kekinian. Penulis skenario Tisa Ts juga semakin detil dalam menampilkan dialog-dialog pemainnya.

Film ini juga dihiasi dengan lagu-lagu berbahasa Spanyol  yang saat ini sedang in. Jadi sayang kalau dilewatkan. (AMZ)