Program Santripreneur Kemenperin Terapkan Dua Model Strategis

Oleh : Ridwan | Selasa, 10 Oktober 2017 - 09:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Lamongan- Kementerian Perindustrian semakin gencar menciptakan wirausaha industri baru di lingkungan Pondok Pesantren melalui program Santripreneur agar para lulusannya nanti dapat turut mendorong penumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Tanah Air.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan dua model strategis dalam upaya pelaksanaan program Santripreneur, dua model tersebut adalah Santri Berindustri dan Santri Berkreasi.

"Program Santri Berindustri memperhatikan unit industri yang telah ada dan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Ponpes tersebut, yang terdiri dari santri dan alumni santri," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM), Gati Wibawaningsih di Lamongan, Jawa Timur (9/10/2017).

Menurut Gati, implementasi model Santri Berindustri, perlu dilakukan melalui program pengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh Ponpes maupun penumbuhan unit industri baru yang potensial. "Langkah ini diharapkan dapat mendorong unit industri tersebut menjadi tempat magang para SDM di lingkungan Ponpes," terangnya.

Lebih lanjut, Gati menjelaskan, program Santri Berkreasi akan dijalankan melalui dua jenis kegiatan, yaitu Lifeskill Program dan Pesantren Animation Center (PAC).

Lifeskill Program merupakan kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa Ponpes untuk menjadi seorang profesional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini.

"Sedangkan, kegiatan PAC untuk menyediakan wadah bagi para santri kreatif, yang telah mendapatkan Lifeskill Program agar terus memproduksi karya digital animasi dan multimedia sehingga tercipta keberlanjutan program sebelumnya yang telah diberikan," paparnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, dalam kurun waktu 2013-2015, pihaknya melalui Ditjen IKM telah membina beberapa Ponpes lewat program pelatihan yang tematik dengan disesuaikan keperluan dan potensi industri saat ini.

Kekuatan Ponpes, terlihat dari data Kementerian Agama, yang menunjukkan jumlah Ponpes di Indonesia sebanyak 27.290 lembaga dengan jumlah santri mencapai 3,65 juta orang pada tahun 2014.

Airlangga berharap, pelaksanaan bimbingan teknologi (bimtek) di lingkungan Ponpes mampu memupuk jiwa kewirausahaan para santri, sehingga mereka setelah lulus mampu menjadi pelaku IKM baru yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islami dan bermanfaat bagi masyarakat luas.