Industri Keramik Tagih Janji Pemerintah Terkait Penurunan Harga Gas

Oleh : Ridwan | Senin, 09 Oktober 2017 - 16:02 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Industri keramik nasional menagih janji pemerintah terkait penurunan harga gas untuk industri. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo pada tangga 4 Oktober 2016 telah menginstruksikan harga gas untuk industri sebesar US$ 5-6 per MMBTU. Namun, hal ini belum terealisasi sampai saat ini.

Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya (Centro Keramik) yang juga salah satu anggota dari Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), Jusmery Chandra mengatakan, kami sangat prihatin karena, Presiden sudah mencanangkan penurunan harga gas sejak Januari 2016, kenyataannya sampai saat ini harga gas industri masih belum turun.

"Kami mendesak pemerintah agar konsisten dengan janji menurunkan harga gas. Dengan kondisi saat ini bisa dibilang kami hidup segan mati tak mau,"ujar Yusmeri kepada saat konferensi pers penurunan harga gas bumi di Jakarta, Senin (9/10/2017).

Ia menambahkan, kondisi sekarang memang benar-benar sulit. Saat ini sudah ada delapan pabrik keramik yang tutup dikarenakan ongkoscoperasionak yang semakin tinggi. "Itu artinya, sekitar 20 persen dari total pabrik keramik nasional sudah tutup," jelasnya.

Lebih lanjut, Yusmeri mengungkapkan, saat ini utilisasi keramik nasional hanya sekitar 60-70 persen. Sedangkan kapasitas terpasang keramik nasional mencapai 580 juta meter persegi, sementara itu, kapasitas produksi keramik nasional mencapai 350 juta meter persegi per tahun.

"Angka ini terbilang kecil jika melihat Indonesia yang berada di posisi ke-5 di Dunia," terang Yusmeri.

Menurutnya, harga gas industri menyerap 35-40 persen dari total harga produksi. Dengan besarnya serapan itu akan bahaya bagi kami selaku produsen keramik untuk tetap bertahan hidup.

"Saat ini kebanyakan pabrik hanya mencapai utilisasi 40-60 persen, itu sangat berat. Dengan utilisasi pabrik hanya 60 persen berarti pabrik itu sudah merugi. Dengan kondisi ini hampir tidak mungkin industri akan tumbuh, malah semakin redup," kata Yusmeri.

Oleh karena itu, Yusmeri berharap pemerintah segera merealisasikan instruksi Presiden terkait penurunan harga gas, agar produsen keramik nasional semakin bersemangat dan bergairah kembaki dalam memproduksi keramik nasional.