Tingkatkan Promosi Pariwisata, Forwapar-Kemenpar Gelar Workshop Fotografi

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 05 Oktober 2017 - 16:39 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakata- Untuk meningkatkan kualitas fotografi saat mengambil foto di suatu destinasi daerah wisata, Forum Wartawan Pariwisata Indonesia (Forwapar) bekerjasama dengan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata menggelar Workshop Fotografi pada hari Kamis, (5/10/201). 

Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisafa, Kementerian Pariwisata mengatakan, "Dengan adanya kegiatan workshop fotografi ini salah satunya mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas dalam menghasilkan foto yang bagus selain itu untuk memahami teknik pengambilan foto ditiap objek wisata," katanya di Historia Lounge & Bar di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (5/10/2017). 

Menurutnya, dizaman yang serba teknologi ini, sangat mempermudah dalam hal untuk memfoto atau mengcapture suatu periwisata. Ia menegaskan, dalam hal fotografi, harus mempunyai minat khusus.

"Fotografi itu harus mempunyai minat khusus dan passion, bukan hanya sekedar mengcapture suatu periwsitiwa. Tapi, menjadi suatau alat yang dapat menghasilkan atau mengundang wisatawan,"lanjutnya. 

Maka dari itu, Ia menghimbau untuk meningkatkan kualitas fotografi dalam pengambilan gambar. "Selain menulis, wartawan juga dituntut untuk meningkat kekampuannya dalam teknik memotret." 

Dadang juga berharap dengan adanya karya foto jurnalistik ini, mampu menceritakan suatu destinasi tersebut. 

"Harapannya foto menjadi alat promosi  suatu destinasi wisata yang nantinya juga akan bermafaat bagi diri sendiri dalam hal memperkaya teknik, serta memiliki rasa komersil yang tinggi," pungkas Dadang.

Sementara, Ketua Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) Fatkhurrohim, mengungkapkan "Ini merupakan upaya dalam hal mendorong terciptanya kulitas fotografi, khususnya untuk jurnalis travel," katanya. 

Ia juga menenkankan, perlu  memperhatikan angle, komposisi dan warna. "Dalam workshop ini tidak menekankan pada "taste" sang fotografer. Karena taste kembali lagi pada setiap individu. Untuk menghasilkan taste yang mendapat pengakuan orang banyak bahwa itu bagus itu berpengaruh pada jam terbang sang fotografer," tutupnya Fatkhurrohim.