Pengembangan 9 Kawasan Industri, Program Prioritas Pemerintah

Oleh : Herry Barus | Selasa, 27 Desember 2016 - 16:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Pengembangan 9 kawasan industri pada tiga tahun ke depan sambil menanti realisasi rencana pengembangan di kawasan industri lain menjadi program prioritas pemerintah.

"Dukungan pemerintah akan dikonsentrasikan kepada kawasan industri yang bisa beroperasi dalam jangka pendek," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto kepada pers di Jakarta, Selasa (27/12).

Pemerintah, menurut Airlangga, harus menetapkan prioritas dukungan k arena pengembangan kawasan industri adalah proses tidak bisa selesai dalam tiga hingga lima tahun.

"Sebelumnya kami putuskan ada 14 kawasan industri yang akan dibangun. Namun, ini sifatnya jangka menengah karena semua proyek mulai dari nol," papar dia.

Airlangga menambahkan, dalam tiga tahun ke depan, pihaknya akan fokus mendukung kawasan industri yang sudah beroperasi. Dukungan diberikan dalam bentuk pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan akses industri di kawasan tersebut ke pelabuhan, jalan tol, pembangkit listrik, hingga air baku.

"Konektivitas dilakukan pemerintah dan memasukkan ini sebagai proyek prioritas nasional. Tujuan pemerintah itu meningkatkan investasi," ujar Airlangga.

Sembilan kawasan industri tersebut adalah Sei Mangkei, Morowali, Bantaeng, Tanjung Buton dan Dumai, Berau, Tanah Kuning, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Kendal, dan Wilmar.

Terkait Kawasan Industri Kendal, dalam sebuah kesempatan Founder Jababeka, SD Darmono, memiliki target tinggi dalam pengembangan KIK hingga lima tahun ke depan. Pria asal Magelang ini mengatakan, dalam tiga hingga lima tahun ke depan KIK diharapkan mampu mengembangkan lahan industri hingga 860 hektare.

Dalam rentang waktu tersebut, KIK juga ditargetkan bisa menggandeng investor baru hingga mencapai 300 perusahaan. Dengan jumlah sebanyak itu, Darmono mengkalkulasikan, mampu menyerap atau memberdayakan 500 ribu tenaga kerja.

"Masing-masing 100.000 tenaga langsung, 400.000 tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja nanti diutamakan dari warga Kendal," ujar Darmono.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Jababeka Tbk Budianto Liman mengatakan, KIK dibangun di atas lahan 2.700 hektare.

Tahap pertama pembangunan kawasan akan dilakukan di atas tanah seluas 860 hektare yang diproyeksikan selesai dalam 3 hingga 4 tahun ke depan. Investasi untuk pembangunan tahap pertama menghabiskan Rp 160 triliun hingga Rp 200 triliun.

Kawasan tersebut juga akan dilengkapi dengan fasilitas listrik, perumahan, dan kawasan logistik. Dengan fasilitas itu, ia yakin para pengusaha logistik bisa masuk ke lokasi industri.

"Nanti kami ciptakan pangsa pasar tersendiri. Di sini nanti dilengkapi pusat tenaga kerja, tenaga berketerampilan sesuai kepentingan industri, investasi ini sudah yang dibutuhkan para investor," kata dia.(Hrb)