Tim Fatmawati Sangkutkan Pengadaan KTP-E dengan Setya Novanto

Oleh : Herry Barus | Selasa, 26 September 2017 - 03:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK membuka percakapan dalam surat elektronik antara tim Fatmawati buatan pengusaha Andi Narogong yang mengungkapkan peran Setya Novanto dalam pengadaan KTP elektronik (KTP-e).

"Pembicaraan termasuk tim Fatmawati. Itu yang diadakan apa, siapa dan rekanannya siapa," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Irene Putri di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (25/9/2017)

Sebelumnya JPU KPK Taufiq Ibnugroho membacakan 2 email yang dikirimkan pada 10 Februari 2011 dan 7 Maret 2011 berisi mengenai pembicaraan Tim Fatmawati yang berasal dari berbagai perusahaan seperti Percetakan Negera Republik Indonesia 9PNRI), PT Astra Graphia, PT Murakabi Sejahtera, Badan Pengkajian dan Penrapan Teknologi (BPPT), PT Sandipala Arthaputra, HP dan perusahaan lainnya.

"Ini email kepada Mayus Bangun, Agus Eko, PT Quadra, Suwandi, Irvanto Hendra, dari sini dijelaskan dalam keterangannya sesudah lelang secara resmi diumumkan pun kerja sama antara PNRI dan Astra Graphia tetap berjalan walaupun seharusnya mereka berdua saling bersaing dalam kompetisi yang sehat, kompetisi diganti komisi, itulah kenyataannya." "Inilah tender arisan berskala besar, mega-kolusi, mega-korupsi. Konsorsium Murakabi walaupun nantinya kalah terlihat menyandang nama Setya Novanto, Bendahara Golkar yang terdeteksi lewat iparnya Irvanto Hendra. Sampai di manakah peranan orang kuat Setya Novanto ini? Ini adalah lampiran teknis dokumen standar beberapa nama yang terdahulu seperti Setyo Suhartono dari PNRI, Mayus Bangun dari Asta Graphia, Agus Eko Priyadi dari PNRI, Indi dari Quadra, Suwandi dari suplier HP, Irvanto Hendra adik ipar Setya Novanto dari Murakabi," papar jaksa Taufiq seperti dilansir Antara.

Menurut Irene, kedua email tersebut disita dari PT Quadra Solution. PT Quadra adalah anggota dari Konsorsium PNRI yang merupakan pemenang tender KTP-E, konsorsium itu terdiri atas Perum PNRI, PT LEN Industri, PT Quadra Solution, PT Sucofindo dan PT Sandipala Artha Putra.

"Bentuknya 'print out' email kemudian ada kesimpulan dari pembicaraan email tersebut. Awalnya ada email yang dikirimkan SSetyo ke beberapa nama di tim Fatmawati kemudian ditanggapi," tambah Irene.

Menurut Irene, pembicaraan email itu sudah perlangsung sejak 2010.