Jangka Panjang Bank Peroleh Pendapatan e Money

Oleh : Wiyanto | Jumat, 22 September 2017 - 21:16 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Bank Indonesia (BI) mensinyalir masa depan bank penerbit uang elektronik akan mendapatkan keuntungan berupa fee base income atau pendapatan non bunga.

Kepala Pusat Program Transformasi BI Onny Widjanarko mengungkapkan bank penerbit mendapatkan fee base income tidak dalam rentang jangka pendek. Bank akan bersabar sampai datangnya profit dari ranah uang elektrononik.

"Harapan kami kalau itu tumbuhnya cepat, pengguna banyak dan top up mudah maka masyarakat diuntungkan dan terlindungi. Kalau skala kecil, investasinya baliknya lama. Harus masyarakatnnya dulu dibikin aman dan senang, pasti akan gunakan lebih banyak," kata dia di Jakarta, Jumat (22/9/201

Uang elektronik menjadi isu terhangat beberapa hari ini, pasalnya beban biaya top up dimasalahkan seiring adanya kewajiban menggunakan uang elektronik saat masuk  jalan toll.

Bank Indonesia sudah mengatur beban biaya maksimal isi ulang Rp750 jika melebihi mengisi di atas Rp200 ribu dan nol persen jika di bawah itu. Ini masuk ke dalam aturan pengisian ulang saldo uang elektronik dalam satu kanal (top up on us).

Adapun BI  peraturan pengisian ulang saldo e-Money lintas kanal (sistem top up off-us). Bank Indonesia menetapkan biaya pengisian ulang saldo uang elektronik atau e-money dengan cara lintas kanal (top up off us) maksimal Rp1.500.