Ridwan Kamil Didukung Golkar, Dedi Mulyadi Batal Ikut Pilkada Jabar?

Oleh : Irvan AF | Jumat, 22 September 2017 - 14:01 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Bupati Purwakarta, yang juga Ketua DPW Partai Golkar Jawa Barat terkejut, kop surat DPP Partai Golkar dengan tanda tangan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, Setya Novanto dan Idrus Marham mendukung Ridwan Kamil berpasangan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin. Dedi heran, di tengah Setya Novanto sakit, habis operasi jantung, secepat itu bisa memutuskan masalah Pilgub Jabar.

Di tengah solidnya koalisi Partai Golkar dan Partai PDIP dalam Pemiluhan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018, tiba-tiba dikejutkan dengan surat kop DPP Partai Golkar yang beredar dengan tanda tangan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Setya Novanto dan Idrus Marham untuk mendukung Walikota Bandung Ridwan Kamil.

Dengan kop surat ini memastikan bahwa konstelasi politik Pilgub Jawa Barat akan berubah. Jika benar mengusung Ridwan Kamil, maka Bupati Purwakarta, yang juga Ketua DPW Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi akan terancam tidak akan mengikuti Pilgub Jabar.

Surat berkop DPP Golkar yang beredar di kalangan awak media, yang isinya mendukung Wali Kota Bandung tersebut sebagai calon gubernur.

Surat itu memang belum ada nomornya, juga tanggalnya, namun sudah ada tanda tangan Ketum Golkar Setya Novanto dan Sekjen Golkar Idrus Marham di bagian bawah surat.

"Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menetapkan dan mengesahkan Sdr H Mochamad Ridwan Kamil ST MUD sebagai calon Kepala Daerah berpasangan dengan Sdr H Daniel Mutaqien Syafiuddin ST sebagai calon Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat yang diusung Partai Golkar dalam Pilkada serentak Putaran ke-3 tahun 2018," demikian bunyi surat itu.

Ketua DPW Partai Golkar Jawa Barat, yang juga Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diperintahkan untuk menindak lanjuti kepusan tersebut. Keputusan DPP bersifat final.

Menanggapi beredarnya surat itu, Dedi Mulyadi mengaku heran. Pasalnya dengan kondisi Setya Novanto yang terbaring sakit, tidak mungkin berani mengambil keputusan penting.

"Pak Setya Novanto itu dioperasi jantung di rumah sakit, masa sih orang dalam keadaan dioperasi baru selesai masa penyembuhan bisa memutuskan secepat itu," kata Dedi saat dihubungi wartawan, Jumat (22/9/2017).

Dedi menuturkan, sulit dibayangkan dengan kondisi sakit parah, Setnov, panggilan Setya Novanto, dapat menetapkan keputusan yang menyangkut hidup banyak orang mendatang termasuk partai Golkar.

"Di tengah sakit keras, kok masih sempat-sempatnya membuat rapat dan memutuskan calon gubernur dan cawagub yang menyangkut hidup 46 juta rakyat Jabar dan kelangsungan partai Golkar,"ujar Dedi.

Sementara, Wasekjen DPP Golkar Ace Hasan Syadzily tak membantah soal penunjukkan Ridwan Kamil jadi cagub Golkar. Namun memang dia tak mau bicara detail soal isi surat.

"Pertama bahwa DPP Partai Golkar mengeluarkan surat tersebut memang harus secara resmi melakukan rapat, dengan melibatkan semua unsur di dalam DPP Partai Golkar. Juga termasuk di dalamnya Ketua DPD Provinsi Jawa Barat," ujar Ace.