Menperin Terus Komitmen Majukan Pusat Inovasi Industri

Oleh : Ridwan | Rabu, 20 September 2017 - 15:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kemajuan manufaktur dan potensi ekonomi digital yang ada di Indonesia harus diimbangi dengan inovasi teknologi. Dari situ dibutuhkan pusat-pusat inovasi industri untuk menunjang peningkatan SDM , kemajuan teknologi dan membina wirausaha baru.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam seminar Global Inovation Index Conference di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (20/9/2017).

"Kami komitmen untuk memajukan pusat inovasi industri seperti yang ada di Bali, Batam, Bandung dan Surabaya," ujar Airlangga.

Pemerintah saat ini tengah mendorong industri nasional dapat mengimplementasikan teknologi digital guna meningkatkan daya saing secara global. Pemanfaatan teknologi digital dapat membatu industri nasional menghasilkan produk yang berkualitas, aman dan sesuai standar.‎

Sebelumnya, Airlangga mengatakan, pemerintah memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 dengan menargetkan 1.000 technopreneur. Valuasi bisnis mencapai US$100 miliar, dan total nilai e-commerce sebesar US$130 miliar.

Kementerian Perindustrian tidak hanya mengajak kepada pelaku usaha skala besar, tetapi juga industri kecil dan menengah (IKM) agar menangkap peluang dalam pengembangan digital seperti kemajuan tenologi artificial intelligent, robotic, dan 3D printing.

Menurutnya, sejumlah manufaktur besar telah siap memasuki era industry 4.0, di antaranya industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman.‎

"Kemenperin pun mendorong lingkungan digital ini untuk meningkatkan pertumbuhan IKM di dalam negeri. Kami memformulasikan digital environment dengan melibatkan market place, perusahaan logistik, dan Fintech," imbuhnya.