Faisal Basri: Sektor Hospitality Meningkat Tajam

Oleh : Ridwan | Rabu, 20 September 2017 - 13:32 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ekonom, Faisal Basri mengatakan, penurunan daya beli itu disebabkan karena pedapatan turun da atau harga naik. Menurutnya, memang terjadi penurunan pada segmen 40 persen kebawah, tetapi peranan 40 persen kebawah hanya 17 persen dari total belanja keseluruhan. Artinya, 83 persen sisanya terjadi kenaikan.

"Kita tidak menafikan ada segmen masyarakat tertentu yang mengalami penurunan daya beli, tetapi secara total tidak," kata Faisal kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Faisal tidak menampik bahwa terjadi penurunan konsumsi terhadap beberapa jenis barang akibat pergesera perilaku. "Saat ini memang benar-benar terjadi pergeseran dan itu tercermin. Berdasarkan data yang saya peroleh ada pertumbuhan di sektor non laiser itu stagan bahkan turun dan terjadi penigkatan tajam pada sektor laiser atau Hospitality yang terdiri dari sektor hotel, restoran, rekreasi da kebudayaan," terangnya.

Menurutnya, saat ini orang lebih mau menyisihkan uang hanya untuk rekreasi da kebudayaan. "Mungkin ini sebagai kompensasi stres hidup di kota besar yag penuh kemacetan dan intensitas kerja yang tinggi. Jadi mereka juga butuh keseimbagan dan ini sudah on the track," ucap Faisal.

Lebih lanjut, Faisal menyarakan untuk idustri ritel segera beralih ke industri 4.0 dan digital ekonomi. "Dari dulu sebenarnya diberika sinyal bahwa bisnis model ini harus diubah. Coba dibayangkan selama 30 tahun model bisnisnya tidak berubah padahal lingkungan strategisnya berubah, ya dia akan dilibas," tegasnya.

Faisal kembali menegaskan bahwa industri ritel harus segera melakukan perubahan model bisnisnya agar tidak terjadi pelemahan bisnis. "Perubahan ini sebenarnya tidak terjadi tiba-tiba. Awal-awal marginya mulai turun, lama-lama mereka tidak tahan, dan apa yang terjadi? Punah," tutup Faisal.