HIMKI: Industri Rotan Harus Pindah ke Luar Jawa

Oleh : Ridwan | Rabu, 20 September 2017 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Wakil Ketua Uum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur mengungkapkan industri rotan harus pindah ke luar pulau Jawa. Menurutnya, saat ini terjadi cost logistik yang mahal dan supply chainnya terlalu panjang.

"Saat ini harga rotan di luar pulau Jawa Rp4.000 per kilo, kalau sudah sampai di Cirebon harga tersebut bisa mencapai Rp16.000 per kilo. Ketimpangan harga ini yang mengakibatkan bengkaknya cost logistik," ujar Abdul Sobur kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta (19/9/2017)

Ia menambahkan, bahan baku di industri rotan memegang peranan sangat penting. Begitu bahan baku terganggu, industri akan terancam. "Solusi yang paling baik, kita mesti pindah ke luar Jawa. Konteksnya tetap hilirisasi, tapi tidak di pulau Jawa," terangnya.

spirit ini yang harus dibangun. Bagaimana caranya, lanjut Sobur, pemerintah harus siapkan infrastruktur di daerah yang bisa mendukung supaya pemindahan industri ini bisa terjadi. "Karena industri akan lebih kuat bila dekat dengan bahan bakunya," ucap Sobur.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pemerintah harus kasih insentif. Misalnya, pemerintah setempat memberikan lahan gratis, dan mendukung dengan subsidi-subsidi yang bisa membuat industri pindah kesana. Hal ini bukan hanya untuk industri rotan saja, melaikan di semua sektor industri. "Pemerintah harus cerdas, Jawa ini kecil sekali dan bahan bakunya sudah habis. Kalau dibiarkan terus lama-lama pulau Jawa bisa tenggelam juga" katanya.

Saat ditanya mengenai lokasi pemindahan, Sobur mengungkapkan, yang paling dekat dengan bahan baku yaitu di daerah Katingan, Mamuju, Makasar, Palu, Medan, dan Palembang. "Pemilihan lokasi ini sangat strategis karena berdekatan dengan bahan baku rotan," tutup Sobur.