INDUSTRY.co.id, Yogyakarta - Bursa Efek Indonesia akan memperbanyak galeri investasi di perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan literasi pasar modal bagi kalangan akademisi atau mahasiswa.

"Tahun ini kami menargetkan menambah enam galeri invetasi baru di perguruan tinggi," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Derah Istimewa Yogyakarta Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Jumat (15/9/2017).

Irfan mengatakan saat ini telah dibuka galeri investasi di 33 perguruan tinggi maupun swasta di DIY. Sejak awal 2017 hingga Agustus 2017, menurut dia, BEI telah menambah galeri investasi baru di tiga kampus di DIY.

"Jumlahnya akan terus kami tambah karena selama ini cukup efektif menggaet investor pasar modal di DIY," kata dia.

Sesuai data BEI per Juli 2017, dari sebanyak 27.519 investor pasar modal di DIY, jumlah investor dari unsur kampus telah mencapai 30 persen.

"Sementara jika dilihat dari total penduduk DIY yang mencapai 3,4 juta orang, baru 10 persen masyarakat DIY yang sudah menjadi investor pasar modal," kata dia.

Selain mendirikan galeri investasi, BEI DIY juga akan menggandeng perguruan tinggi yang telah memiliki galeri investasi untuk melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap warga desa di DIY melalui Program Desa Nabung Saham. "Perguruan tinggi di Yogyakarta memang kami arahkan untuk membuat KKN tematik di desa-desa," kata dia.

Menurut dia, berdasarkan data terakhir hingga Juni 2017 transaksi pasar modal di DIY pada tahun ini telah mencapai Rp5,6 triliun dengan rata-rata transaksi bulanan mencapai Rp2 triliun. Transaksi bulanan itu meningkat tajam dibanding transaksi pada 2016 yang rata-rata mencapai Rp269 miliar per bulan.(ant)