Optimasi Pasokan Gas Untuk Suplai Pembangkit Listrik, Nusantara Regas Bangun Meteran Gas

Oleh : Hariyanto | Selasa, 12 September 2017 - 12:24 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Nusantara Regas membangun meteran gas Muara Karang Peaker untuk mengoptimasi pasokan gas yang menyuplai pembangkit listrik tersebut.

Direktur Utama PT Nusantara Regas Tammy Meidharma mengatakan pihaknya telah menyuplai gas ke pembangkit listrik milik PT Pembangkitan Jawa Bali di Muara Karang selama lima tahun. Adapun, pihaknya menyiapkan fasilitas agar bisa menyalurkan gas dengan kapasitas 135 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).

"Proyek ini akan menyiapkan fasilitas penyaluran gas dengan kapasitas maksimum hingga 135 MMscfd," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (11/9/2017).

Pihaknya akan menyambung pipa gas di fasilitas penerimaan darat (onshore receiving facility/ORF) eksisting dengan pipa 12 inci yang akan terhubung dari titik sambungan melalui pipa pendukung eksisting yang berada di sebelah utara ORF.

Pipa akan terhubung menuju lokasi metering yang berada di antara meter Priok Paket A dan ORF Blok Offshore North West Java (ONWJ). Alat ukur ditargetkan akan mulai beroperasi pada Oktober 2018 dengan masa pengerjaan selama 14 bulan.

Selain memasok gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Nusantara Regas memasok kebutuhan gas Muara Karang-Tanjung Priok yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Energi ONWJ.

Pada 2017, Nusantara Regas menyiapkan penambahan pasokan gas ke Indonesia Power Blok V Tanjung Priok yang rencana beroperasi pada 2019.

Dari data Pertamina, perusahaan patungan yang 60% sahamnya dikuasai PT Pertamina (Persero) dan 40% dikuasai PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk itu mencatatkan pendapatan sebesar US$326,32 juta per Juni 2017.

Capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu yakni US$290,67 juta. Sementara itu, laba bersih hingga Juni 2017 tercatat US$40,44 juta atau lebih rendah dari capaian periode yang sama tahun 2016 yakni US$46,58 juta.

Dari sisi realisasi pembelian gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), hingga Juni 2017 tercapai 40.816,5 BBTU dan penjualan gas sebesar 40.837,6 BBTU.