INALUM Gandeng ALMI Bangun Pabrik Aluminium Slab di Sumatera Utara

Oleh : Hariyanto | Kamis, 07 September 2017 - 12:48 WIB

INDUSTRY co.id -Jakarta - PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menjalin kerja sama dengan PT Alumindo Light Metal Industri Tbk (ALMI) akan membangun pabrik aluminium slab di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Untuk merealisasikan aksi korporasi ini, kedua perusahaan akan menunjuk konsultan guna membuat studi kelayakan proyek. Pembuatan studi kelayakan tersebut diperkirakan membutuhkan waktu enam bulan. Selanjutnya, menunjuk kontraktor untuk membangun pabrik.

"Kami akan membuat perusahaan patungan (joint venture) untuk melakukan EPC serta mengoperasikan dan pemeliharaan pabrik dan fasilitasnya apabila studi kelayakan yang dilakukan dinyatakan layak," kata Direktur Utama Inalum Winardi Sunoto usai MoU Inalum dan ALMI di Jakarta, Rabu (6/9/2017).

Ia menambahkan, setelah studi kelayakan rampung, maka dapat diperoleh besaran jumlah investasi proyek yang ditargetkan rampung pada 2020. Investasinya akan ditanggung oleh kedua belah pihak sesuai dengan komposisi kepemilikan saham dalam pabrik.

"Porsi kepemilikan saham Inalum pada proyek ini 60% dan ALMI sebesar 40%. Misalnya, investasi pabrik sekitar US$100 juta, maka bagian kita sekitar US$60 juta yang dananya dipenuhi dari ekuitas 30% dan 70% pinjaman bank dalam negeri," jelasnya.

Selain sebagai investor, ALMI juga akan berperan sebagai pembeli aluminium slab (lembaran) yang dihasilkan oleh pabrik tersebut. Adapun perkiraan kapasitas produksi pabrik lembaran aluminium sekitar 100.000 ton per tahun.

Dengan adanya kerja sama ini, ia memastikan ALMI tidak akan impor lembaran aluminium dalam jumlah yang besar. Artinya, akan tercipta penghematan devisa dan efisiensi perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik ini, maka Inalum akan membangun PLTU berkapasitas 2x350 megawatt di Kuala Tanjung. Rencananya, batubara dipasok oleh PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

"Studi kelayakan pembangunan PLTU sudah kita lakukan bersama PTBA. Kebutuhan kita sekitar 350 MW, sisanya sekitar 350 MW akan kita jual ke industri yang ada di Kuala Tanjung," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Utama ALMI Alim Markus mengatakan, selama ini, ALMI mengimpor aluminium slab dari China, Rio Tindo, dan Glenncore.

"Selama ini, ALMI dan Inalum hanya kerja sama saja, kini kita bersinergi. Saya pesan ke pak Winardi agar cepat sedikit pekerjaannya," ujar Alim.