Temui Menperin, Sinar Mas Laporkan Perkembangan Pabrik Oleokimia di Dumai

Oleh : Ridwan | Rabu, 06 September 2017 - 08:48 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pabrik oleokimia yang merupakan perusahaan patungan antara Sinar Mas dengan CEPSA siap beroperasi. Pabrik dengan nilai investasi mencapai Rp2,8 triliun ini berlokasi di Dusun Nerbit Kecil, Kelurahan Lubuk Gaung, Dumai, Riau.

Hal tersebut disampaikan oleh Managing Director Sinar Mas, G. Sulistyanto saat menemui Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Kantor Kemenperin, Jakarta (5/9/2017).

"Nantinya pabrik ini akan memproduksi lemak alcohol (fatty alcohol) yang digunakan untuk bahan produksi kosmetik, produk perawatan sehari-hari, pasta gigi, dan deterjen," ungkapnya.

Ia menambahkan, kapasitas produksi perusahaan kami mencapai 160,000 ton per tahun dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi. "Prosesnya didukung bahan baku minyak kelapa sawit yang berkelanjutan dengan teknologi terkini untuk melayani permintaan pasar Asia, Eropa, dan Timur Tengah," terangnya.

Akan tetapi, lanjut Sulistyanto, nilai lebih dari pabrik tersebut bukan saja terletak pada kapasitas produksinya, melainkan juga pada penggunaan teknologi terkini yang mampu menghemat pemakaian energi, bahan baku serta sumber daya alam secara signifikan.

"Keberadaan pabrik ini akan mengirimkan pesan yang positif akan potensi dari industri berbasis kehutanan Indonesia serta kemampuannya beroperasi secara berkelanjutan," ucap Sulistiyanto.

Dia menuturkan, teknologi terkini pada proses wood preparation dan cooking dapat menghemat pemakaian kayu hingga 751.000 green ton per tahun. Sementara teknologi dalam proses washing dan bleaching menghemat penggunaan air hingga 38.000.000 m3 per tahun.

Sulistiyanto menyampaikan, keberadaannya menciptakan lapangan kerja untuk 3.450 orang dan lapangan kerja tidak langsung 7.000 orang dan dapat terus bertambah. "Sementara devisa nasional yang dapat diraih nanti sebanyak Rp14,84 triliun per tahun, dengan potensi  pajak sebesar sekitar Rp3,79 triliun," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, industri oleokimia dasar merupakan salah satu sektor hulu yang tengah diprioritaskan pengembangannya karena berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi beberapa industri hilir seperti farmasi, toiletries, kosmetik, hingga deterjen.

"Untuk itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri nasional dengan menerbitkan kebijakan strategis yang dapat memperkuat struktur sektornya," pungkas Airlangga.