INDUSTRY.co.id - Jakarta- Perusahaan layanan finansial Mastercard memandang positif profil cerdas digital atau "digital savvy" masyarakat Indonesia yang dinilai mampu mendukung proses pertumbuhan inklusif yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi modern.

"Kabar baiknya adalah Indonesia memiliki banyak populasi muda yang cerdas digital. Kondisi tersebut menarik untuk diperhatikan," kata Presiden Pusat Pertumbuhan Inklusif Mastercard, Shamina Singh di Jakarta, Selasa (5/9/2017)

Menurut dia, profil masyarakat muda Indonesia yang melek digital merupakan faktor pembeda dengan negara-negara lain dalam kaitannya dengan keuangan inklusif.

Shamina memandang tingginya jumlah masyarakat muda yang cerdas digital akan mendukung keuangan inklusif atau pendalaman pasar keuangan bagi masyarakat kelas bawah dan menengah di Indonesia.

"Riset menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia gemar memegang telepon pintar. Mereka merupakan masyarakat cerdas digital, jadi saya pikir pertumbuhan inklusif di Indonesia dapat lebih cepat dicapai dibanding negara lain mengingat populasi mudanya berada di depan," kata dia.

Shamina memandang upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang luas merupakan salah satu tantangan paling kompleks dan penting saat ini. Mastercard sendiri telah melakukan upaya dan inisiatif dalam mendorong keuangan inklusif serta pertumbuhan ekonomi yang merata di Indonesia.

Upaya tersebut antara lain kolaborasi Mastercard dan Mercy Corps pada 2017 untuk membantu wirausahawan di Kota Malang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk mengatasi berbagai tantangan agar dapat terus tumbuh sekaligus bergabung dengan sektor ekonomi formal dan membangun bisnis berkelanjutan.

Mastercard juga telah berkolaborasi dengan Bank Commonwealth untuk pemanfaatan teknologi dalam membantu sekitar 10 ribu usaha untuk terus berkembang. (Ant)