Jelang PON XX/2020 PT Freeport Bangun Fasilitas Olah Raga

Oleh : Herry Barus | Jumat, 23 Desember 2016 - 13:45 WIB

INDUSTRY.co.id -Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku siap melaksanakan PON XX/2020 dengan segala kemampuan dan dukungan sumber daya yang ada.

"Kami siap melaksanakan PON 2020, karena PON itu bukan sekedar ajang multi even olahraga nasional tapi juga akan menjadi ajang mempersatukan Indonesia lewat olahraga," kata Lukas.

Oleh karena itu, dalam empat tahun ke depan Provinsi Papua akan terus berbenah dalam mempersiapkan PON 2020 seperti pembangunan sarana dan prasarana olahraga hingga infrastruktur.

Dalam APBD Pemprov Papua tahun anggaran 2017, dianggarkan sebesar Rp660 miliar untuk membangun venue PON yaitu pembangunan stadion tahap kedua.

"Kami juga belajar banyak dari Jawa Barat, Riau dan, Sumatera Selatan, untuk penyelenggaran PON 2020 nanti," ujarnya.

Sejak setahun terakhir ini, Papua mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang venue, termasuk perbaikan infrastruktur jalan dan perluasan sejumlah bandara.

Pembangunan sejumlah venue dilakukan di beberapa kabupaten meskipun jaraknya berjauhan.

Lukas pun meminta BUMN dan BUMD di wilayahnya untuk ikut berpartisipasi menyukseskan penyelenggaraan even olahraga empat tahunan itu.

Perusahaan tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia tengah membangun fasilitas Mimika Sport Complex di Timika untuk pertandingan cabang olahraga atletik, bola voli, bulutangkis dan basket.

Namun, Pemerintah Provinsi Papua masih merasa kurang sehingga meminta dukungan PT Freeport Indonesia untuk membangun sejumlah venue pertandingan cabang olahraga lainnya.

"Saya berharap Freeport terus membantu kami untuk mempersiapkan diri menghadapi PON 2020. Kami akan bicarakan hal ini dengan manajemen PT Freeport agar mereka juga membantu menyiapkan fasilitas-fasilitas lain yang digunakan untuk kepentingan PON 2020 di Tanah Papua," kata Lukas Enembe.

Apalagi, Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengaku telah menyediakan lahan seluas 30 hektare di Jalan Cenderawasih SP2 Timika, tepatnya di depan Kantor DPRD Mimika untuk membangun fasilitas stadion utama dan berbagai sarana pendukung lainnya yang akan digunakan untuk sejumlah pertandingan pada PON 2020.

"PT Freeport Indonesia sudah membangun fasilitas venue berstandar internasional di Kabupaten Mimika. Oleh karena itu, BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta juga dibutuhkan peranannya," katanya.

Menurut Lukas, jika tidak bisa membangun venue, mungkin saja BUMN maupun perusahaan lainnya yang beraktivitas di Bumi Cenderawasih (sebutan untuk Provinsi Papua) bisa melakukan pembinaan dan menyiapkan atlet untuk PON.

Bahkan, jika tidak bisa menyiapkan atlet, BUMN bisa menyiapkan masyakarat ekonomi kecil dalam menyediakan souvenir sebagai cenderamata PON.

"PON di Papua bukan saja mau mencari juara, tapi kami ingin semua bidang sukses, seperti ekonomi masyarakat, sehingga sangat mengharapkan dukungan dari BUMN yang ada di Papua," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Muhammad Musaad yang mengatakan BUMN maupun BUMD diharapkan ada kontribusi kepada pemerintah dalam mensukseskan PON di Papua.

"Misalnya, Bank Papua, kalau selama ini memberikan kontribusi kepada klub Persipura Jayapura, maka diharapkan bisa menyiapkan tim sepak bola PON Papua," ujar Musaad.(Ant/ Hrb)