Harga Batubara Tetap Panas

Oleh : Candra Mata | Jumat, 01 September 2017 - 15:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta,Pada kuartal II 2017, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatat kenaikan laba29% atau menjadi US$125 juta seiring peningkatan volume penjualan 10% atau menjadi 13,34 juta ton. Sementara semester I 2017, laba bersih tercatat sebesar US$222 juta, naik 82%.

Menurut analis Samuel Sekuritas Arandi Ariantara dalam riset yang diterbitkan Agustus 2017, capaian ADRO tersebut sudah inline dengan ekspektasi (51%) dan konsensus (52%).

Dimana, Penguatan laba ditopang oleh membesarnya pendapatan di mana pada kuartal II tahun ini naik 13% dan 40% selama enam bulan pertama tahun ini yang mencapai US$823 juta.

"Meningkatnya volume penjualan dan tumbuhnya harga jual rata-rata yang diperkirakan menjadi katalis pertumbuhan kuartal II 2017," jelasnya.

Namun, menurutnya, diparuh pertama tahun ini volume penjualan tercatat turun 7% atau menjadi 25,3 juta ton. Kendati demikian dapat dikompensasikan dengan meningkatnya harga jual rata-rata.

Kenaikan harga batubara dengan penurunan level SR menjadi penopang pertumbuhan. Kenaikan harga batubara yang Samuel perkirakan stabil di level US$85 per ton hingga akhir tahun ini dan penurunan level SR ke level 4,9 kali untuk tahun ini menjadi penopang pertumbuhan ADRO.

Di sisi lain, perkembangan proyek pembangkit listrik bisa menjadi katalis positif bagi ADRO dalam jangka panjang.

"Melihat pertumbuhan laba bersih hingga semester pertama tahun inj yang sesuai estimasi, serta resiko investasi yang semakin berkurang, kami merekomendasikan beli dengan target harga Rp2.200 untuk ADRO, dengan risiko investasi adalah harja batubara di bawah US$50 per ton," pungkasnya. (Imq)