Mobil Lubricants Siap Dukung Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia

Oleh : Ridwan | Rabu, 30 Agustus 2017 - 12:46 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Keputusan Presiden Joko Widodo untuk menggulirkan kemungkinan mobil listrik hadir di Indonesia membuat berbagai kalangan otomotif angkat bicara. Dari berbagai kalangan banyak yang mengatakan siap, dengan catatan peraturan harus diperjelas.

Meski mobil masih dalam tahap perencanaan, produk motor listrik justru lebih dulu hadir. Bahkan, beberapa motor listrik sudah dapat digunakan konsumen untuk keperluan sehari-hari.

Lantas bagaimana dengan industri pelumas mesin? Perlu diketahui, kendaraan listrik tidak membutuhkan adanya pelumas pada mesin. Bagaimana menyikapi kemungkinan isu yang tengah ramai ini?

"Mobil listrik itu kan berasal dari efisiensi, sama dengan desainnya kami yaitu efisiensi. Oleh karena itu, kedepan kalau kita bicara soal LCGC otomotif itu cenderung ke mesin shock, metal working dan lain-lain...produk kita ada yg mendukung kesitu dan kita kecenderungan untuk mencapai presisi manufacturing," ungkap Regional Sales Manager ExxonMobil Lubricants Indonesia, Sihol Simanjuntak saat dihubungi INDUSTRY.co.id di Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Ia menambahkan, untuk perkembangan mobil tidak akan secepat mobil konvensional. "Penerapannya masih jauh dan Indonesia masih perlu adaptasi," terangnya.

Menurutnya, penerapan teknologi listrik masih membutuhkan tahapan yang cukup panjang dan ini tidak akan mempengaruhi industri pelumas. Selain itu, kendaraan listrik tidak akan langsung sebanyak kendaraan konvensional yang sudah beredar.

"Mobil listrik itu kan produk lokal, tugas kami adalah mencoba untuk mendukung produksi lokal tersebut. Oleh karena itu, mobil lubricants hadir untuk memberikan solusi pelumasan untuk memperbaiki produktivitas," kata Sihol.

Saat ditanya seberapa pengaruhnya keberadaan mobil listrik bagi industri pelumas khusisnya Mobil Lubricants, ia menjelaskan, secara signifikan tidak luar biasa berpengaruh. Tetapi ada sedikit pengaruh, khusunya di proses produksi.

Meski demikian para pengusaha di industri pelumas tidak meniadakan potensi balik kendaraan listrik. Apabila ada pasarnya tentu industri pelumas ikut ke arah yang sama.