Kemenperin Pastikan Tak Ada Insentif Pajak Untuk Motor Listrik

Oleh : Ridwan | Sabtu, 19 Agustus 2017 - 13:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Bogor, Setelah penanda tanganan kerjasama antara Garansindo Group, Insititut Sepuluh November (ITS) bersama PT Wijaya Karya (Wika) Industri dan Konstruksi untuk memproduksi, Garansindo Electric Scooter ITS (GESITS) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Jum’at (18/8). Ditargetkan, motor listrik karya anak bangsa ini bisa diproduksi sebanyak 11 ribu unit per tahun.

Kementerian Perindustrian menilai sepeda motor berteknologi ramah lingkungan seperti yang bertenaga listrik tak membutuhkan insentif pajak. Karena itu, insentif pajak yang bakal diberikan melalui regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) nanti adalah untuk mobil berbahan bakar alternatif saja.

Hal itu diutarakan oleh Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan saat menghadiri seremoni penandatanganan kerja sama produksi motor listrik Gesits antara PT. Wijaya Karya (Wika) Industri dan Konstruksi dengan Garansindo Group dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jumat (18/8/2017) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

"Sebagaimana kita ketahui, suatu industri tanpa adanya fasilitas riset dan pengembangan (di Indonesia) layaknya suatu pabrik titipan orang," ujar Putu.

Ia menambahkan, siklus industri harus lengkap. Kelengkapan dimaksud mulai dari penelitian dan pengembangan, pembuatan purwarupa, manufaktur, pemasaran, hingga kembali lagi ke penelitian dan pengembangan. "Selain itu, harus dipikirkan pula pemegang paten supaya jangan sampai kemudian rebutan ketika produk laku di pasar," ujar Putu

Putu mengatakan, Kemenperin mendukung langkah Kemenristek dan Dikti mengembangkan kendaraan listrik. Salah satunya melalui fasilitasi dalam memanfaatkan industri komponen yang selama ini sudah mapan untuk komponen yang tidak bisa dikerjakan semua oleh Wika Industri dan Konstruksi. "Dengan demikian, nanti saat masyarakat menggunakan kendaraan ini di seluruh Indonesia tidak mengalami masalah suku cadang," katanya.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, Realisasi pengembangan produk nasional sepeda motor listrik membutuhkan komitmen dukungan sejumlah pihak.

"Regulasi diharapkan tidak membelenggu, tetapi harus mengikuti perkembangan inovasi produk yang dihasilkan anak bangsa. Perlu perbaikan regulasi agar inovasi produk nasional dapat berkembang meskipun menghadapi persaingan," imbuhnya.

Seperti diketahui, motor listrik GESITS berencana memulai tahap produksi Desember 2017 di pabrik yang terletak di kompleks industri milik Wijaya Karya. Menurut rencana, para pemesan sudah akan menerima unit pertama milik mereka pada kuartal pertama 2018.