ENTREV Dukung Langkah Cepat Pemerintah Bangun Sistem Daur Ulang Baterai Mobil Listrik Berbasis Ekonomi Sirkular

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Langkah pemerintah membangun sistem manajemen dan daur ulang baterai kendaraan listrik (EV) mendapat dukungan dari berbagai pihak. Termasuk ENTREV, yang menilai pendekatan berbasis circular economy sebagai kunci keberlanjutan ekosistem EV di tanah air.
Direktur Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Priyanto Rohmattullah, menyampaikan bahwa pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia sangat pesat.
"Pada 2022 jumlah mobil EV mencapai 41 ribu unit, meningkat menjadi 116 ribu unit di 2023, dan tahun ini sudah menembus angka 207 ribu unit," ujarnya.
Pemerintah menargetkan populasi EV di Indonesia mencapai 1 juta unit pada tahun 2030. Hal ini diyakini akan menghemat konsumsi bahan bakar hingga 12,5 juta barel serta mengurangi emisi karbon sebesar 4,6 juta ton.
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan listrik, Priyanto menegaskan pentingnya membangun sistem manajemen baterai EV yang komprehensif.
"Fasilitas pengelolaan baterai saat ini masih terbatas. Maka dalam lima tahun ke depan, sistem manajemen dan daur ulang baterai perlu menjadi prioritas nasional," jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penerapan ekonomi sirkular dalam sistem ini, mulai dari proses produksi, konsumsi, hingga daur ulang. Menurutnya, pendekatan ini akan menciptakan peluang ekonomi baru di seluruh rantai nilai kendaraan listrik.
Hal senada disampaikan oleh perwakilan ENTREV, Eko Adji Buwono. Ia menilai bahwa peran pemerintah sangat krusial dalam mempercepat terbentuknya ekosistem manajemen baterai EV. "Terutama dalam aspek daur ulang baterai, di mana pemain industri masih sangat terbatas," katanya.
Eko mengapresiasi langkah pemerintah yang mengusung prinsip ekonomi sirkular sebagai dasar sistem manajemen baterai EV. Menurutnya, ini adalah solusi strategis yang tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat.
"Dengan sistem daur ulang yang tepat, transisi menuju kendaraan listrik tak hanya ramah lingkungan, tapi juga memberi dampak ekonomi yang luas," tutup Eko.