Transaksi Belanja Online Meningkat Hingga 50%

Oleh : Ridwan | Minggu, 13 Agustus 2017 - 14:52 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pemerintah telah memastikan tidak ada penurunan daya beli masyarakat. Hal ini dikarenakan tidak adanya indikasi data yang menunjukkan penyebab pelemahan daya beli seperti yang diisukan akhir-akhir ini.

Hany saja Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada pergeseran pola konsumsi dari offline ke online. Tetapi hal ini hanya terjadi di kalangan masyarakat menengah atas.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia, Aulia E. Marinto mengatakan, pertumbuhan transaksi perdagangan e-commerce setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Bahkan e-commerce berpotensi bisa mencapai USD 130 miliar hingga tahun 2020.

"Ini merupakan model bisnis yang pas. Dengan adanya prospek ekonomi Indonesia untuk membangun e-commerce, maka kami merasakan pertumbuhan dari waktu ke waktu," ungkap Aulia di Jakarta (12/8/2017).

Ia mencatat bahwa transaksi e-commerce di tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 30% hingga 50% jika dibandingkan dengan tahun 2014. "Besaran transaksi e-commerce masih 2% dari total transaksi perdagangan konsumsional," kata Aulia.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan lapangan usaha informasi dan komunikasi selama kuartal II-2017 memang tercatat yang terbesar mencapai 10,8% year-on-year (y-o-y).

Adapun lapangan usaha di industri hanya tumbuh 3,54% (y-o-y). Namun demikian, andil informasi dan komunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi masih sangat kecil yakni 3,83& (y-o-y), angka tersebut masih jauh di atas sektor industri yang mendominiasi sebesar 20,26% (y-o-y).