Seni Bersabar ala Zen Korea

Oleh : Reza A.A Wattimena | Jumat, 11 Agustus 2017 - 08:58 WIB

INDUSTRY.co.id - Kesabaran adalah dasar dari semua keutamaan. Artinya, jika orang sabar, maka ia bisa bertindak tepat di dalam semua keadaan. Ia tidak gampang marah. Ia juga tidak gampang berbohong, hanya untuk memenuhi kepentingan diri maupun kelompoknya sendiri.

Orang yang sabar mampu mengenali semua gejolak emosi maupun pikiran yang ada di dalam dirinya. Ia pun tidak terpancing oleh semua itu, melainkan tetap berada di dalam kesadaran penuh atas dorongan pikiran maupun emosi yang ada. Tidak berlebihan jika dikatakan, bahwa kesabaran adalah kunci dari kebijaksanaan. Jika orang melatih kesabarannya, maka ia dengan mudah bisa mengembangkan keutamaan-keutamaan lainnya, seperti kejujuran, sikap rendah hati, rajin dan sebagainya.

Seni Bersabar ala Zen Korea

Di dalam tradisi pemikiran Zen Korea, kesabaran dimaknai secara unik. Kesabaran adalah kemampuan manusia untuk beristirahat penuh di keadaan disini dan saat ini. ketika orang bisa mengembangkan kemampuan ini, maka ia bisa menghadapi apapun yang terjadi di dalam hidupnya. Namun, kesabaran tidak datang dari langit. Ia perlu dilatih.

Ketika kita mampu sepenuhnya berakar pada keadaan disini dan saat ini, maka kesabaran akan secara alamiah muncul. Ketika keadaan yang memancing emosi kita datang, itulah kesempatan yang tepat untuk sungguh berlatih kesabaran. Kesabaran, sesungguhnya, bisa dilatih kapanpun dan dimanapun. “Saat ini” selalu tersedia bagi kita untuk bisa dinikmati sepenuhnya, sesulit apapun keadaan yang kita alami. 

Di dalam ranah akal kesadaran kita, waktu adalah entitas yang terus berjalan, tanpa henti. Masa depan selalu merupakan sesuatu yang dinanti-nanti, atau dicemaskan. Masa lalu pun selalu meninggalkan jejak kenangan, entah kenangan baik ataupun kenangan buruk. Sementara, masa kini adalah tempat sesungguhnya kehidupan kita. Kesabaran, dalam arti ini, adalah latihan untuk tidak memberikan penilaian apapun terhadap masa kini, serta mencoba mengamati segala yang terjadi di saat ini secara obyektif.

Ketika kita menantikan peristiwa gembira, kesabaran mengajak kita untuk menikmati saat-saat penantian tersebut. Kesabaran mengajarkan kita, bahwa segala sesuatu terjadi pada waktu yang tepat, tidak lebih cepat, dan tidak terlambat. Sebaliknya, ketika kita cemas akan terjadinya peristiwa di masa depan, kesabaran mengajarkan kita untuk menyadari, bahwa kecemasan kita tidaklah punya dasar di kenyataan. Ketika hal terburuk terjadi, kita pun bisa menjalaninya dengan sabar.

Kesabaran, dengan demikian, berada sepenuhnya disini dan saat ini, tanpa penilaian apapun. Jika keadaan tak sesuai harapan kita, kita berlatih kesabaran. Ketika ada orang yang bertindak tak sesuai keinginan kita, kita juga bisa berlatih kesabaran. Kita mengamati semua yang terjadi di sini dan saat ini, tanpa penilaian. Itulah inti utama kesabaran.

Buah dari kesabaran ala Zen Korea ini adalah kejernihan berpikir. Dengan kejernihan, orang bisa bersikap tepat, sesuai dengan keadaan. Ia bisa marah, namun marah dengan jernih. Ia bisa berdebat, namun berdebat dengan jernih.

Penerapan

Kesabaran amat berguna untuk perkembangan hidup pribadi. Berbagai penelitian menunjukkan, orang yang sabar secara tepat, dan bukan memendam semua emosi secara tidak sehat, berumur lebih panjang, dan hidup lebih bahagia. (Taylor, 2017) Kemampuan untuk hidup disini dan saat ini menghasilkan kejernihan sekaligus kesehatan batin. Orang pun bisa mengarungi jatuh bangunnya kehidupan dengan kedamaian di hatinya.

Kesabaran juga amat penting di dalam hubungan antar manusia. Konflik bisa dikurangi, karena berbagai masalah bisa dibicarakan dengan terbuka. Ketika orang bisa menjangkarkan pikirannya disini dan saat ini, kemampuan mendengarkan pun meningkat. Kesalahpahaman bisa dikurangi, dan hubungan baik antar manusia pun bisa dibangun.

Kesabaran juga penting dalam tata kelola organisasi. Perubahan tidak dapat dipaksakan. Ia lahir dari proses orang-orang yang terkait. Kesabaran untuk berproses di dalam menciptakan perubahan yang baik bagi semua amatlah penting dalam hal ini. 

Hal yang sama berlaku di dalam politik. Kesabaran, di ranah politik, seringkali kalah sementara, untuk meraih kemenangan yang lebih besar di masa depan. Kesabaran politik menciptakan kejernihan di dalam mengambil keputusan-keputusan strategis. Cara berpikir yang sama kiranya bisa diterapkan di dalam hubungan antar bangsa.

Kesabaran adalah kunci dari diplomasi antar bangsa, dan antar peradaban. Kesabaran mendorong orang untuk terus berkomunikasi, walaupun titik temu tampak jauh dari genggaman. Ia menghindarkan dunia dari perang yang penuh darah. Di masa kita hidup, ketika kesabaran habis, dan diplomasi mati, maka perang nuklir yang akan menghancurkan bumi ini adalah kemungkinan yang paling buruk.

Oleh Reza A.A Wattimena

Dosen Hubungan Internasional, Universitas Presiden, Cikarang dan Peneliti di President Center for International Studies (PRECIS)