Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Oleh : Ridwan | Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Asaki juga menyatakan kesiapannya mendukung program tersebut dengan berinvestasi di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). 

"Industri keramik siap berinvestasi di Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mendekatkan dengan pasar, disamping ketersediaan pasokan gas di Kaltim," kata Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, Rabu (24/4).

Pada kesempatan sebelumnya, Edy menyebut bahwa Asaki yang mewadahi beberapa sektor industri bahan bangunan seperti keramik ubin, genteng keramik, sanitary ware dan tableware siap mendukung semua kebutuhan bahan bangunan untuk proyek infrastruktur pembangunan IKN Nusantara. 

"Kami siap mendukung untuk saat ini dan terus berkelanjutan sampai selesai di tahun 2045," kata Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto, beberapa waktu lalu. 

Menurut Edy, rencana biaya pembangunan IKN yang mencapai Rp466 - 486 triliun, tentunya menjadi potensi dan peluang emas bagi industri keramik nasional, terlebih lagi didalamnya terdapat aturan Percepatan P3DN dengan sertifikat TKDN-nya.

"Seperti kita ketahui untuk produk keramik nasional rata-rata memiliki kandungan TKDN diatas 70%, dan saat ini sedang dalam tahap ekspansi kapasitas sebesar 75 juta m2 yang dimulai sejak tahun 2021 dan ditargetkan selesai di tahun 2024 ini," terangnya.

Disisi lain, Asaki juga menyatakan siap mendukung serta berkolaborasi untuk mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045. 

Tak hanya itu, Asaki memiliki keyakinan bahwa pemerintah baru yang terpilih akan melanjutkan kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo saat ini, salah satunya yaitu perpanjangan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 121 Tahun 2020 tentang Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). 

Pasalnya, kebijakan tersebut telah terbukti menciptakan multiplier effect yang sangat luas diantaranya, peningkatan tingkat utilisasi kapasitas keramik nasional, menciptakan investasi baru mencapai Rp20 triliun dan menyerap lebih dari 12.000 tenaga kerja, meningkatkan kontribusi pajak sebesar 30%, dan tren kinerja ekspor yang terus membaik. 

"Kebijakan HGBT telah terbukti mampu menciptakan multiplier effect yang sangat luas. Oleh karenanya, sudah sepantasnya kebijakan tersebut dilanjutkan," tutupnya.