Ratu Adil Segera Datang

Oleh : Herry Barus | Rabu, 06 Maret 2024 - 05:31 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta-Dalam kosmologi Jawa dikatakan bahwa kekuasaan itu universum, dalam artian bahwa kekuasaan tidak lepas atau tidak bisa dipisahkan campur tangan alam semesta atau kosmologi, dan menjadikan bahwa kekuasaan itu hadir sebagai sesuatu yang agung, sakral dan mistis.

Sebagaimana ditemui dalam budaya Jawa, bahwa kekuasaan itu tidak sekedar sebagai sebuah legitimasi politis, didalamnya juga melekat sesuatu yang agung, mulia, keramat, sakral, yang berasal dari “dunia Atas”. Di mana kekuasaan dalam ajaran budaya Jawa mengandung dimensi metafisis yang terpancar dari energi alam semesta atau kosmos.  Demikian keterangan dari   Alex Palit, jurnalis, penulis buku “2024 Kenapa Harus Prabowo Subianto Notonegoro”

Dalam kosmologi Jawa, kekuasaan yang ada dalam diri seorang pemimpin tak lepas dari semua itu. Ia akan hadir bersemayam pada orang-orang terpilih yang mendapat “wahyu” dan memiliki daya linuwih, maka terjunjung derajatnya untuk menyandang posisi pemimpin.

 

Eskatologis Ratu Adil

Kalau mengacu pada buku “Ratu Adil” yang ditulis sejarawan Sartono Kartodihardjo, awal mula pemahaman Ratu Adil merupakan bentuk gerakan perlawanan petani terhadap dominasi kolonialisme Belanda.

Harapan datangnya Ratu Adil ini mengemuka mewakili suasana kebatinan rakyat di tengah kondisi sosial politik yang ditandai dengan terjadinya zaman edan.

Dan harapan datangnya Ratu Adil merupakan eskatologis yang menggelayuti suasana kebatinan masyarakat yang meyakini akan keberadaan Ratu Adil sebagai pembebas dari dominasi yang dinilai menyengsarakan rakyat.

Di mana saat itu rakyat kehilangan “kompas”. Dalam keadaan kehilangan arah ini dipandangnya sebagai zaman edan.

Di tengah terjadi krisis multidimensional dan aneka tekanan hidup ini kemudian memunculkan kembali nilai-nilai kultural yaitu datangnya Ratu Adil atau Satria Piningit sebagai eskatologis.

 

Ratu Adil Segera Datang

               Benarkah kalau merujuk buku Otto Sukatno CR., berjudul “Ratu Adil Segera Datang – Potret Pemimpin Yang Selalu Dirindukan Zaman, Segera Datang?

Dijelaskan, bahwa konsepsi Ratu Adil, pada muaranya, memang memiliki keterkaitan dengan banyak nilai, makna, serta pewacanaan. Semisal, pertama, Ratu Adil tidak bisa dilepaskan dari konsep kepemimpinan (leadership) tatanan sosial suatu masyarakat atau bangsa. Sebab, kata “ratu” sendiri harus dimaknai dalam pengertian serta tradisi ontologis sosial masyarakat Jawa yaitu raja atau pemimpin.

Sedang “adil”, baik dalam pemahaman ontologis atau secara terminologi dimaknai sebagai (1) tidak berat sebelah, tidak memihak; (2) berpihak pada yang benar, berpegang pada kebenaran; (3) tidak sewenang-wenang.

               Sembilan tahun sudah berlalu. Kalau kita merujuk pada buku yang dirilis tahun 2014, dengan realitas politik saat ini, adakah sudah memenuhi harapan. Di mana dua periode Pilpres 2014 dan 2019 sudah dilalui.

Di sini saya tetap menganggap prediksi atau ramalan dari judul buku yang dirilis 2014 tidak meleset. Karena bisa jadi “Ratu Adil Segera Datang” potret pemimpin yang dirindukan zaman, datang dari hasil Pilpres 2024. Semoga!