Awal 2024, Surya Biru Murni Catatkan Peningkatan Permintaan Acetylene dan Oksigen

Oleh : Abraham Sihombing | Minggu, 18 Februari 2024 - 18:18 WIB

INDUSTRY.co.id - Balikpapan - Setelah melewati proses demokrasi yang terbilang kondusif dan damai pada 14 Februari 2024, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) optimistis hal ini akan membuat pergerakan ekonomi dan bisnis di Indonesia akan lebih cerah.

 

Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, mengatakan, dari sisi perusahaan, setelah terealisasinya Pabrik Air Separation Plant (Pabrik ASP) baru, hasil produksi langsung terserap ke pasar. Namun demikian, kenaikannya yang bertahap mengalami peningkatan.

 

“Kami optimistis permintaan pasar akan semakin meningkat lagi setelah terealisasinya pembelian peralatan kerja seperti Lorry Tank, Isotank, Truck, Tabung,” ujar Rini dalam keterangannya kepada Media, Jumat (16/02/2024).

 

“Sebagai gambaran, penjualan Karbon Dioksida (CO2) tergantung kebutuhan proyek di Kalimantan. Ini akan semakin meningkat setelah pemilu selesai. Perseroan sudah mulai merasakan dampak dari terealisasinya penjualan Liquid CO2 kepada pabrik semen yang ada di Kalimantan seperti Kobexindo dan Indocement. Hal ini paling menggembirakan bagi Perseroan, tentunya bagi Pabrik Semen sendiri, karena semakin mudah untuk melakukan permintaan kebutuhan barang yang berada di satu wilayah,” papar Rini.

 

Sedangkan produksi Acetylene di awal tahun ini, Rini menjelaskan, peningkatan penjualan Acetylene masih terus terjadi seiring dengan penjualan produk Oxygen. Dimana kebutuhan Oxygen juga meningkat sesuai dengan projek yang ada di Kalimantan yang terus meningkat.

 

Untuk memenuhi kebutuhan produksi, Perseroan juga telah menambah alat kerja seperti tabung Acetylene dan truck untuk mendukung pemenuhan atas permintaan barang yang meningkat.

 

Hal dasar yang dilakukan Perseroan di awal 2024 ini adalah sudah membuat budget dengan orientasi pertama meningkatkan penjualan liquid produk di pasar yang selama ini kurang maksimal untuk dipasok barangnya.

 

“Saat ini Perseroan sedang mengikuti beberapa tender, dan sudah ada addendum baru dari kontrak lama, tentunya dengan harga baru,” imbuh Rini.

 

Untuk terus memperbaiki kinerja, serta meningkatkan pendapatan dan kualitas SDM, Perseroan secara khusus melakukan pelatihan kepada semua karyawan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan selama 2024.

 

Setelah terealisasinya alat kerja seperti lorry tank, isotank, truck, tabung, maka Perseroan lebih optimistis untuk memenangkan tender dan penetrasi pasar, karena affability faktor dan reliabilitas faktor meningkat jauh sekali. Apabila hal ini dapat tersedia maka penjualan produk Perseroan akan ikut meningkat.

 

“Untuk itu Perseroan juga berkoordinasi dengan supplier pengadaan alat kerja baru untuk dapat mengirimkan alat kerja baru tersebut sampai di lokasi operasional Perseroan tepat waktu,” tutup Rini.***