Astra Otoparts Resmi Umumkan Ekspor Perdana Wintor

Oleh : Ridwan | Jumat, 28 Juli 2017 - 15:11 WIB

INDUSTRY.co.id - Cikarang-Salah satu anak perusahaan PT Astra Otoparts Tbk, PT Valesto Indonesia pada hari ini (28/7/2017) meresmikan eskpor perdana unit Wintor ke Malaysia, kendaraan angkut khusus perkebunan serbaguna karya anak bangsa dengan kandungan komponen lokal mencapai 86%.

Acara peresmian ekspor perdana Wintor ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto beserta Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemeneterian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan serta Direktur PT Astra Internasional, Prijono Sugiarto.

"Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, Wintor siap untuk masuk pasar internasional dengan membidik Malaysia sebagai negara dengan perkebunan kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Malaysia diharapkan dapat menjadi pasar potensial ke depan untuk pemasaran Wintor," ungkap Prijono Sugiarto di Cikarang, Bekasi, Jum'at (28/7/2017).

Ia menambahkan, proses desain dan produksi Wintor saat ini dilakukan oleh PT Valesto Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 3.000 unit per tahun.

Hadir sebagai kendaraan angkut khusus dengan konsep desain unit yang tepat guna, Wintor diciptakan baik untuk lahan perkebunan dengan kontur tanah yang datar mauoun berbukit. Selain itu, sebagai alat angkut serbaguna, Wintor dapat dikonversi ke berbagai aplikasi, baik di perkebunan maupun pertanian.

Sejak November 2013 hingga saat ini, PT Valesto Indonesia telah memproduksi 1.177 unit Wintor yang tersebar di seluruh lokasi Indonesia dengan kisaran harga Rp100 juta per unit.

Lebih lanjut Prijono mengungkapkan, hingga saat ini sejumlah perusahaan perkebunandan pengelolaan kelapa sawit nasional telah menggunakan Wintor untuk mendukung kegiatan operasional di perkebunan.

"Kehadiran Wintor diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program mekanisasi dan membantu meningkatkan efektivitas operasional dan produktivitas panen komoditas," terangnya.