Indocement Selesaikan Proses Akuisisi Semen Grobogan

Oleh : Kormen Barus | Jumat, 01 Desember 2023 - 19:14 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Pada Kamis, 30 November 2023, Indocement dan PT Dian Abadi Perkasa, salah satu entitas anak yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Indocement, telah menyelesaikan pengambilalihan seluruh saham Semen Grobogan.

Penandatanganan Sale and Purchase Deeds (Akta-Akta Jual Beli Saham) sehubungan dengan pengambilalihan sejumlah 345.860 (tiga ratus empat puluh lima ribu delapan ratus enam puluh) lembar saham atau 100% kepemilikan saham di PT Semen Grobogan dilakukan pada 30 November 2023 di Jakarta.

Pengambilalihan ini bukan merupakan transaksi material dan transaksi afiliasi dan/atau transaksi benturan kepentingan bagi Indocement. Lebih lanjut, Pengambilalihan tersebut tidak memiliki dampak material secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Indocement.

Semen Grobogan merupakan pabrik semen yang berlokasi di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton clinker per tahun dan 2,9 juta ton semen per tahun (naik dari kapasitas saat ini sebesar 2,5 juta ton yang akan terjadi secara bertahap setelah pengambil-alihan terjadi). Semen Grobogan telah memulai produksi  komersial pada Januari 2022 dan memiliki persediaan bahan baku lebih dari 50 tahun.

Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, menyatakan bahwa transaksi ini didanai sepenuhnya oleh kas internal perusahaan. ”Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan bantuan dari seluruh pihak sehingga transaksi ini berjalan dengan lancar, akuisisi ini merupakan langkah penting dalam rencana memperkuat footprint lokasi pabrik dan terminal semen sehingga Indocement mampu meningkatkan efisiensi biaya logistik dan distribusi semen serta mempertahankan pangsa pasarnya khususnya di Jawa Tengah.

Akuisisi ini merupakah langkah lanjutan yang penting untuk memperkuat posisi Indocement di Jawa Tengah setelah kami mengambil alih,operasional Pabrik Semen Bosowa di Maros, Sulawesi Selatan dengan perjanjian sewa-pakai aset untuk memperkuat pasokan pasar di Indonesia bagian timur dan juga  unit penggilingan semen di Banyuwangi untuk memperkuat pasar di Jawa Timur dan Bali; sehingga dapat memberikan gambaran dari roadmap jangka panjang Indocement untuk menjadikan pendistribusian Semen Tiga Roda yang lebih kokoh dan terpercaya bagi para pelanggan kami di seluruh Indonesia.”

Christian juga menambahkan, ”Akuisisi ini juga merupakan gambaran kepercayaan yang tinggi dari pemegang saham utama kami, Heidelberg Materials AG sebagai pemain semen duniauntuk memperkuat investasinya di Indonesia dengan mempertimbangkan beragam rencana proyek infrastruktur pemerintah dan pengembangan pembangunan sektor properti dan komersial di tahun-tahun mendatang. Demikian pula Heidelberg Materials AG percaya bahwa berbagai sinergi bukan hanya dari segi logistik, tapi juga pemakaian bahan bakar alternatif, dan produksi semen ramah lingkungan serta transfer pengetahuan terkini dari segi teknikal dan sustainability akan memberikan biaya produksi yang jauh lebih efisien di kemudian hari.”

Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi Semen Tiga Roda dan Semen Rajawali. Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 3.400 orang. Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen.

Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001.