INDUSTRY.co.id - Jakarta- Maskapai penerbangan berbintang lima Jepang, All Nippon Airways  bulan Agustus 2017 mendatang akan menambah frekuensi penerbangannya dari Jakarta ke Tokyo (Bandara Haneda)  tepatnya pada tangga 1 Agustus 2017. 

Dengan adanya penambahan rute penerbangan dari Jakarta ke Tokyo dan Sebaliknya dari Tokyo ke Jepang akan memperkuat konektivitas jalur antar negara. Karena Jepang salah satu destinasi pilihan warga Indonesia untuk berlibur ke negeri sakura ini. 

Menurut Rachmat Gobel, Investment Envoy for the President of the Republic Indonesia to the Kingdom of Japan, mengatakan "Ini merupakan salah satu untuk mengatasi kesulitan untuk mendapatkan tiket pesawat atas lonjakannnya jumlah wisatawan yang ingin berlibur ke Jepang," ujarnya dalam  Press Conference All Nippon Airways (ANA), Jakarta, Kamis (20/7/2017). 

Gobel menjelaskan, dengan adanya penambahan rute ini,  selain dapat menambahkan jumlah kunjungan wisatawan dapat juga membantu serta mempermudah dalam hal konektivitas pada perusahaan yang ingin investasi di Jepang.

"Terhitung jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang pada periode tahun 2016 berjumlah 257.114 dan pada periode Januari hingga Juni 2016 meningkat 45 persen," sambungnya. 

Sementara menurut Akira Nishigori selaku Perwakilan Jakarta Chief Represntative All Nippon Airways, mengungkapkan bahwa bulan Agustus mendatang akan ada tiga kali penerbangan dalam sehari dari Jakarta ke Tokyo dan sebaliknya. 

"Sehingga jumlah penerbangan dari Jakarta ke Tokyo menjadi 21 penerbangan, yang meliputi 14 penerbangan ke Bandara Haneda dan tujuh penerbangan ke Bandara Narita dengan mengguankan pesawat Boeing 787, " tambahnya. 

Sebelumnya, Jepang dan Indonesia telah bekerjasama dalam penambahan rute penerbangan pada tahun 2011 dari Jakarta ke Bandara Narita, lalu tahun 2014 Jakarta ke Bandara Haneda lalu tahun ini menambah penebangan satu lagi dari Jakarta ke Bandara Haneda.

"Saya harap dengan kerjasama ini dapat memberikan dampak yang sangat baik dalam meningkatkan dibidang pariwisata dan investasi kedua belah pihak negara," pungkas Gobel