Semester Pertama 2017, PTPP Bukukan Kontrak Baru Meningkat 43 Persen

Oleh : Hariyanto | Selasa, 18 Juli 2017 - 09:55 WIB

INDUSTRY.co.id , Jakarta - BUMN konstruksi, PT Pembangunan Peruamahan (Persero) Tbk (PTPP) membukukan kontrak baru sepanjang semester pertama 2017 meningkat 43% menjadi Rp20,2 triliun dibandingkan periode sama 2016 yaitu sebesar Rp14,1 triliun.

"Pencapaian kontrak baru sebesar Rp20,2 triliun itu terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp17,8 triliun, dan anak usaha perusahaan sebesar Rp2,4 triliun," papar Direktur Utama PP Tumiyana dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (17/7/2017).

Dengan demikian, lanjut Tumiyana, hingga semester I 2017 ini perseroan telah berhasil mencapai kontrak baru sebesar 49,7% dari total target yang ditetapkan di sepanjang tahun ini yang sebesar Rp40,6 triliun.

Ia juga menyampaikan bahwa beberapa proyek yang diraih perseroan selama bulan Juni, diantaranya pembangunan Marine Facilities dan Tangki Penyimpanan Minyak Mentah 3x200.000 m3 di Bantaeng Sulawesi Selatan sebesar Rp2,3 triliun, Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo Rp1,1 triliun, Depok Stater City Rp1 triliun.

Kemudian, Runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Taxiway) Rp658 miliar, Pembangunan Bendungan Lolak Paket II Rp447 miliar, CSTS Tangguh Rp390 miliar, Universitas Negeri Surabaya Rp165 miliar, Jalur Kereta Api Bandar Tinggi Kuala Tanjung Rp163 miliar, dan Universitas Tanjung Pura Kalimantan Barat Rp159 miliar.

Tumiyana merinci, komposisi kepemilikan (owner) perolehan kontrak baru perseroan sampai dengan Juni 2017 berasal dari BUMN sebesar 62,5%, Swasta 26,3%, dan pemerintah 11,2%. Sedangkan untuk jenis atau tipe pekerjaan, yaitu Gedung sebesar 32%, EPC 36%, Jalan Jembatan 19%, dan Bangunan Air 14%.

"Dengan mengantongi kontrak baru sebesar Rp20,2 triliun, perseroan masih optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp40,6 triliun ini dapat terlampaui di akhir tahun ini," kata Tumiyana.

Sementara itu, perseroan memprognosakan pada semester pertama 2017 dapat meraih pendapatan usaha sebesar Rp8,1 triliun atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp6,4 triliun.

Tumiyana mengatakan bahwa dengan pendapatan usaha sebesar Rp8,1 triliun, perseroan memprediksi dapat meraup laba bersih sebesar Rp625 miliar pada semester pertama tahun ini atau tumbuh 52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp410 miliar.