Pendapatan Jababeka Naik 55 Persen Jadi Rp776 Miliar pada Triwulan I-2023

Oleh : Wiyanto | Rabu, 21 Juni 2023 - 23:00 WIB

INDUSTRY co.id - Jakarta - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), atau sering disebut Jababeka, mencatat pendapatan Rp776 miliar pada triwulan pertama 2023. Pendapatan ini tumbuh 55% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp500 miliar.

Pendapatan itu dikontribusikan oleh kenaikan pemasukan dari land development & property sebesar 78% menjadi Rp380 miliar dibandingkan per Maret 2022 sebesar Rp213,8 miliar.

Selain itu, pendapatan perseroan juga disumbangkan oleh lonjakan penjualan tanah matang menjadi sebesar Rp274,9 miliar per Maret 2023 dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang hanya sebesar Rp34,7 miliar.

“Di samping itu, penjualan proyek-proyek di Kawasan Industri Kendal juga memberikan kontribusi sebesar Rp271,8 miliar pada kuartal pertama tahun ini,” ujar Muljadi Suganda, Corporate Secretary KIJA, dalam acara Paparan Publik, Rabu (21/06/2023).

Muljadi menuturkan, sekitar 49% dari total pendapatan berasal dari real estate & properti, yaitu dari penjualan tanah matang (untuk industri & rescom), standard factory building, perumahan, komersial dan sewa properti.

Sementara itu, demikian Muljadi, 47% dari total pendapatan itu berasal dari infrastruktur penyediaan air bersih, pengolahan air limbah, pengelolaan lingkungan, penjualan energi listrik, dan dry port/logistik.

“Sisanya, sekitar 4% pendapatan berasal dari Leisure & hospitality yang terdiri dari golf, villa, hotel, dll,” imbuh Muljadi.

Muljadi menuturkan, dengan demikian, sekitar 47% dari total pendapatan Perseroan pada triwulan pertama tahun ini merupakan recurring revenue/EBITDA, yang meliputi power plant, dry port, dan jasa pemeliharaan. Sebesar 49% berasal dari real estate dan rental (penyewaan).

Adapun terkait dengan marketing sales KIJA yang telah mencapai 60 persen atau sebesar Rp1,2 triliun per Mei 2023, Muljadi mengemukakan bahwa realisasi tersebut inline dengan target marketing sales yang telah ditetapkan oleh perseroan.

” Realisasi ini artinya inline dengan target marketing sales Rp2 triliun di tahun ini," pungkasnya.