Menperin Agus Lobi Jepang Investasi Kendaraan Listrik di Tanah Air

Oleh : Ridwan | Senin, 05 Juni 2023 - 16:45 WIB

INDUSTRY co.id - Tokyo - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan kepada Jepang bahwa Pemerintah Indonesia terus mengusahakan tersedianya lingkungan yang ramah bisnis.

Selain itu, pemerintah juga mengambil langkah-langkah untuk merampingkan prosedur administrasi untuk meningkatkan efisiensi dan menarik investasi, menciptakan mekanisme untuk memudahkan investasi, termasuk menjaga ketersediaan bahan baku.

Hal tersebut disampaikan Menperin Agus saat melakukan pertemuan dengan Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Yasutoshi Nishimura di Tokyo, Jepang.

Karenanya, Menperin mendorong Pemerintah Jepang serta perusahaan-perusahaan Jepang untuk mendukung bantuan pembangunan yang diperlukan oleh masing-masing Negara ASEAN, termasuk Indonesia. 

“Kami ingin merangkul para investor dari Jepang, terutama di bidang inovasi dan transformasi teknologi dari basis manufaktur ASEAN dalam jangka panjang,” kata Menperin Agus dalam siaran pers yang diterima Senin (5/6).

Selanjutnya, untuk menarik investasi di bidang EV, Kemenperin berupaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir. Langkah strategis ini diharapkan mampu menarik perusahaan otomotif asal Jepang untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produsen kendaraan listrik di kawasan yang berdaya saing global. 

Kemenperin telah menetapkan 20 persen penggunaan kendaraan berbasis baterai listrik pada tahun 2025, sejalan dengan upaya industri otomotif yang terus melakukan efisiensi untuk jenis teknologi Internal Combustion Engine (ICE), Hybrid, dan Plug-in Hybrid.

“Pengembangan EV merupakan salah satu prioritas kami karena Indonesia memiliki bahan baku yang cukup melimpah. Sehingga kami berharap menjadi salah satu pemain utama EV di dunia. Kami juga tetap memberikan ruang bagi kendaraan berbasis internal combustion engine (ICE) karena kuncinya semua mengarah kepada green mobility,” pungkas Menperin.