Kemenperin Sukses Cetak Ribuan Pelaku Industri Animasi dan IIOT Kompeten

Oleh : Ridwan | Senin, 29 Mei 2023 - 20:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Bali - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) proaktif untuk menumbuhkan pelaku industri di bidang animasi, digital content, dan industrial internet of things (IIOT). 

Upaya ini adalah bagian dari peran Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Bali, yang merupakan salah satu unit kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.

"BDI Denpasar ini juga punya spesialisasi penunjang industri berbasis aplikasi, pengembangan permainan, dan kerajinan atau kriya," kata Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan saat melakukan kunjungan kerja di BDI Denpasar, Jumat (26/5).

Kepala BPSDMI mengemukakan, kunjungan kerjanya kali ini untuk memastikan program dan kegiatan yang dilaksanakan di BDI Denpasar berjalan baik. 

"Kami berharap dapat sesuai tagline, yaitu One Unit Vocational, One Great Achievement. Ini dalam rangka mendorong setiap unit pendidikan vokasi Kemenperin memiliki paling prestasi luar biasa," terangnya.

Program yang telah berjalan meliputi diklat animasi sejak tahun 2015. Sampai tahun 2022, total lulusan diklat animasi di BDI Denpasar sebanyak 9.481 lulusan. 

"Diklat program ini berbasis kompetensi sistem 3 in 1, yakni pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan," jelasnya.

Di samping itu, setiap tahunnya, Inkubator Bisnis BDI Denpasar membina sekitar 10-20 tenant atau startup yang bergerak di bidang konten digital, animasi, games, berbasis pemograman, serta kriya (kerajinan). 

"Harapannya setelah selesai mengikuti program inkubasi ini, para startup tersebut dapat menjadi usaha yang mandiri," ujar Masrokhan.

Lebih lanjut, saat ini Inkubator Bisnis BDI Denpasar sedang melaksanakan kegiatan IP BOOTCAMP secara offline pada 2 Mei-9 Juni 2023. IP Bootcamp merupakan program pelatihan intensif untuk pengembangan intellectual property (IP) dengan para pengajar berpengalaman. 

"Tim yang berhasil lolos hingga tahap akhir akan mendapatkan kesempatan menjadi tenant Inkubator Bisnis BDI Denpasar," tandasnya.

Peserta yang sedang mengikuti IP Bootcamp saat ini terdapat enam tim, yakni Namona Studio dari Yogyakarta, Draaw (Padang), Kreasilab.id (Jakarta), Guritama (Padang), La Fleur Studio (Bali), dan Pixli Studio (Bali).

“Selama IP Bootcamp offline, yang dipelajari adalah proses pra-produksi animasi IP masing-masing studio untuk portofolio yang terdiri atas penulisan cerita dan pembuatan scenario, desain karakter, voice over, serta pembuatan storyboard dan animatic," tutur Kepala BDI Denpasar, Ali Khomaini.

Setelah IP Bootcamp offline tersebut selesai, akan dilanjutkan inkubasi bisnis secara hybrid sampai dengan bulan Desember 2023. "Kegiatan inkubasi bisnis ini meliputi mentoring pembimbingan produksi dan mentoring manajemen dan bisnis," imbuhnya.

Ali menambahkan, BDI Denpasar telah menjalin kerja sama dengan industri termasuk studio animasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Kolaborasi yang dilakukan, antara lain terkait pelaksanaan diklat 3 in 1, penyusunan modul dan kurikulum pembelajaran diklat, serta narasumber dalam penyelenggaraan workshop dan seminar.

“Sampai saat ini, jumlah mitra industri yang bekerjasama dengan BDI Denpasar berjumlah 56 perusahaan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya. 

Untuk wilayah Bali misalnya, pelaku industri animasi yang menjadi mitra adalah Brown Bag Films Studio, Timeline Studio, IniDia Studio, InHouse Studio, dan Bali Digital Creative Studio. Sedangkan, mitra industri lainnya di bidang digital content dan game, adalah Bamboomedia Cipta Persada, Miracle Gates, dan Digital Artisans.

Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 mencapai USD145-150 miliar. Pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi digital sebesar USD70 miliar. Angka yang signifikan tersebut menandakan bahwa ekonomi digital dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi Indonesia.