Latinusa Mampu Mengoptimalkan Kemampuan Produksi, Ini Segmen yang jadi Fokus Latinusa di 2022

Oleh : kormen barus | Jumat, 07 April 2023 - 08:39 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Dunia antusias menyambut 2022 dengan ekspektasi kondisi pandemi semakin baik dan kondusif bagi kelanjutan pemulihan ekonomi global. Berbagai negara, termasuk Indonesia, secara bertahap mempertahankan pengendalian dampak pandemi dengan baik, serta meningkatkan mobilitas masyarakat dan bisnis, sehingga terlihat berbagai indikasi arah pergerakan menuju fase endemi.

Industri baja dunia terus mengalami uptrend semenjak akhir 2020 hingga setidaknya semester pertama 2022, dengan fluktuasi akibat tekanan market shock terus terjadi sepanjang 2022.

Keterbatasan suplai yang terjadi selama pandemi dan diikuti dengan gangguan rantai pasokan, diperparah dengan adanya konflik antara Rusia dan Ukraina yang membuat gejolak besar pada kondisi perekonomian dunia, termasuk di antaranya mendorong kenaikan harga baja hingga akhir semester pertama 2022.

Kondisi berbalik secara drastis disaat pelemahan ekonomi dunia terjadi yang sangat berimbas pada tingkat konsumsi masyarakat. Pelemahan konsumsi di seluruh dunia cenderung terjadi karena kekhawatiran masyarakat dalam menghadapi penurunan prospek kondisi ekonomi di 2023 dibandingkan 2022. Pelemahan tingkat konsumsi dan belanja masyarakat di Indonesia terdampak oleh perubahan perilaku konsumen dalam menyikapi tekanan inflasi serta ketidakpastian prospek ekonomi ke depan.

Laba bersih

Pada 2022, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) membukukan nilai penjualan sebesar USD255.347.224, atau meningkat 21,17 persen dari perolehan USD210.736.463 pada 2021. Realisasi nilai penjualan pada 2022 berhasil melampaui target yang telah ditetapkan.

Di tengah fluktuasi kondisi pasar, perseroan senantiasa konsisten dalam mengoptimalkan diversifikasi segmen pasar yang dilayani. Hal ini dilakukan dengan fokus untuk memaksimalkan penjualan pada segmen pasar premium, sekaligus memanfaatkan kelanjutan tren kenaikan harga untuk meraih tingkat penjualan yang optimal dalam upaya mendorong tingkat profitabilitas yang diraih oleh Perusahaan.

Pada 2022, realisasi produksi mencapai 97 persen dari sasaran target yang telah ditetapkan. Meskipun menghadapi tantangan pasar yang dinamis, Latinusa mampu mengoptimalkan kemampuan produksi selaras momentum pasar dan tren harga yang positif dengan merespons tuntutan konsumen, khususnya berfokus pada segmen premium yang membutuhkan standar kualitas lebih tinggi dengan marjin harga yang lebih baik untuk menunjang kinerja dan pencapaian laba.

Direktur Utama NIKL Jetrinaldi mengatakan meskipun menghadapi tantangan pasar yang dinamis, perseroan mampu mengoptimalkan kemampuan produksi selaras momentum pasar dan tren harga yang positif dengan merespons tuntutan konsumen, khususnya berfokus pada segmen premium yang membutuhkan standar kualitas lebih tinggi dengan marjin harga yang lebih baik untuk menunjang kinerja dan pencapaian laba. 

“Hasilnya, Latinusa mencatat perolehan laba sebelum pajak sebesar USD9.150.691 dibandingkan dengan kinerja 2021 yang tercatat sebesar USD11.079.660, namun dengan perhitungan pajak, perolehan laba bersih tahun berjalan mengalami peningkatan sebesar 21,57 persen dengan USD7.127.218 dibandingkan USD5.862.823 pada 2021," katanya dalam paparan, Kamis, 6 April 2023.

Tak bagikan dividen

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2022, guna memperkuat struktur keuangan.

Direktur Keuangan NIKL Abdul Haris Suhadak menjelaskan RUPST memutuskan untuk menempatkan sebanyak USD3,1 juta atau 42 persen dari laba bersih 2022 sebagai cadangan wajib sesuai ketentuan Undang-Undang Perseroan terbatas. Selebihnya, sebanyak USD4,13 juta atau 58 persen dari laba bersih akan ditempatkan sebagai saldo laba ditahan.

“Jadi, pada posisi ini, dengan kondisi ini perseroan mencatakan utang bank sangat besar senilai USD95 juta. Dengan mempertimbangkan prospektus perusahaan untuk memperkuat keuangan, maka 2022 tidak membagikan dividen,” jelas dia dalam paparan publik secara daring, Kamis, 6 April 2023.

Menurutnya, perseroan tengah memperkuat struktur keuangan dengan meningkatkan saldo laba ditahan, sehingga tahun ini tidak membagikan dividen.

“Kalau tahun lalu kita membagikan dividen karena sudah lama tidak membagikan dividen. Tapi tahun ini kita perlu memperkuat struktur keuangan,” kata dia.