Blok Jangkrik Beroperasi, Kementrian ESDM Tak Jadi Impor Gas

Oleh : Hariyanto | Kamis, 13 Juli 2017 - 11:48 WIB

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengurungkan niatnya untuk melakukan impor gas. Hal tersebut lantaran telah beroperasinya beberapa blok Jangkrik yang letaknya di cekungan Kutai dengan kedalaman air mencapai 400 meter.

"(Blok) Jangkrik ini maju ternyata bagus yang tadinya 400-450 mmscfd ternyata bisa sampai 600 mmscfd. Jadi kemungkinan besar 2019 tidak perlu impor gas karena produksi lebih bagus dari perkiraan," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Saat ini Blok Jangkrik dikelola oleh ENI Indonesia. Dia menyebutkan, hingga akhir tahun produksi gas Blok Jangkrik bisa naik hingga 600 mmsfcd per harinya.

Ia menegaskan proyeksi tidak adanya impor gas dalam beberapa tahun kedepan jika ditelisik dari sisi volume. Hal ini tidak berkaitan dengan harga gas yang ditawarkan oleh produsen gas.

"Jadi tidak impor dari sisi volumen kalau dari sisi harga beda lagi ceritanya," jelasnya.

Menurutnya, impor juga diurungkan karena adanya produksi dari Tangguh Train 3 pada tahun 2020. Fasilitas milik BP ini ditargetkan mampu berproduksi hingga sebesar 3,8 MTPA. "Begitu Tangguh Train 3 masuk tidak perlu impor lagi," jelasnnya.