Food Station dan CV Re Agro Lestari Gelar Panen Program Budidaya Padi di Indramayu

Oleh : kormen barus | Kamis, 23 Maret 2023 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta – PT Food Station Tjipinang Jaya menggelar panen program budidaya (on-farm) dengan farm management CV Re Agro Lestari di lahan seluas 400 hektare di Desa Gabuskulon, Kecamatan Gabuswetan, Idramayu, Jawa Barat, (selasa (21/3/23)

Hadir dalam acara panen di Indramayu ini Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo. Direktur Operasional dan Bisnis PT Food Station Tjipinang Jaya Andre Maulana, jajaran manajeman dari CV Re Agro Lestari, Perwakilan dari Biro Kerjasama Daerah Andre Mantha Dabuke dan Deputi Kepala Perwakilan BI Jakarta Suharman Tabrani beserta jajarannya serta Kepala Kantor Perwakilan BI Cirebon Hestu Wibowo.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan panen seluas 400 hektar tersebut terdiri dari 150 hektare yang masuk dalam anggaran musim tanam 3 tahun 2022 dan sisanya seluas 250 hektare masuk dalam anggaran musim tanam 1 2023.

“Panen ini rencananya akan berlangsung pada bulan Februari hingga Mei 2023. Kami akan terus mengembangkan program budidaya atau plasma inti beras (On-Farm) dengan berbagai mitranya di sentra produksi beras di Indonesia, karena hasilnya sangat positif” ujar Pamrihadi dalam keterangan resminya, 22/3/23.

Tahun 2023 ini, misalnya BUMD Pangan DKI Jakarta ini mengembangkan bisnis plasma inti beras (On-Farm) dengan target luas tanam 1000 hektare.

“Target ini 2 kali lebih luas dibandingkan target tahun 2022 yaitu seluas 500 hektare dengan realisasi luas tanam  mencapai 511 hektare” jelasnya.

Dikatakan Pamrihadi, salah satu wilayah yang menjadi lumbung plasma inti beras PT Food Station Tjipinang Jaya adalah Kabupaten Indramayu. Di wilayah iini, PT Food Station Tjipinang Jaya bekerja sama dengan CV. Re Agro Lestari dalam menjalankan program plasma inti beras atau on-farm dengan varietas padi utama adalah galur NA-178 (Bawor), memiliki karaktertistik biji panjang aromatik yang menjadi bahan baku beras Jasmine.

Adapun skema kerja sama budidaya yang dijalankan dengan CV Re Agro Lestari adalah dengan memberi bantuan permodalan seperti pupuk, obat-obat pertanian, hingga tenaga kerja. Adapun besaran bantuan permodalan adalah Rp. 5.000.000 per hektare.

Selain bantuan permodalan, pendampingan teknis budidaya juga dilakukan salah satunya dengan menggandeng petani-petani Perkumpulan Petani Tanggap Perubahan Iklim (P2TPI) atau Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk membantu secara swadaya mendampingi dan membimbing petani untuk melakukan budidaya padi secara efisien dan berproduksi tinggi.

“Keuntungan yang di dapatkan dari program budidaya ini, petani juga mendapatkan kepastian harga dan penyerapan pasar. Harga kompetitif sehingga meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan budidaya padi, terdapat beberapa Standart Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan, seperti penggunaan pupuk organic penyubur tanah dan tanaman contohnya KOMSAH dan Ekstragen ataupun pengendali organisme penganggu tanaman (OPT) hayati contohnya penggunaan bakteri dan jamur sebagai musuh alami hama wereng atau penyakit padi umumnya. Tak lupa untuk menunjang keberhasilan program budidaya Food Station menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) untu mengetahui kebutuhan unsur hara tanah dan tingkat kesuburan tanah sebelum pengaplikasian pupuk.

“Dengan pengaplikasian SOP yang tepat, rata-rata petani mampu meningkatkan efisiensi biaya usaha taninya hingga 30% dan meningkatkan hasil panennya hingga 15%. Rata-rata produktifitas per hectare mencapai 6 ton untuk padi NA-178 (Bawor)” tuturnya.

Pamrihadi menambahkan, selain padi NA-178 (Bawor), pengembangan program plasma inti beras di Indramayu juga merambah pada padi varietas mentik wangi/sintanur. Targetnya di tahun 2023 ini, luas tanam kerja sama mentik wangi/sintanur adalah 300 hektare.

Tidak hanya kerja sama budidaya (on-farm), PT Food Station Tjipinang Jaya dengan mitra lainnya di Indramayu juga menjalin kerja sama stanby buyer.

“Target 2023 luas kerja sama stanby buyer adalah 12.000 hektare. Adapun kerja sama dengan CV Re Agro Lestari mencapai 500 hektare. Meliputi varietas padi IR64/Ciherang, IR 42, Mentik wangi/Sintanur dan Muncul” tandasnya.