Jelang Tanamkan Investasi, Lotte Chemical akan Ajukan Tax Holiday

Oleh : Ridwan | Senin, 10 Juli 2017 - 17:14 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Perusahaan petrokimia asal Korea Selatan PT Lotte Petrochemical Titan akan mengajukan insentif fiskal berupa "tax holiday" untuk rencana investasi sebesar 3,5 miliar dolar AS di Indonesia.

"Progresnya sekarang baru pembebasan lahan sekitar 60 hektare. Dia masih butuh tambahan 40 hektare untuk reklamasi dan lainnya," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (10/7/217)

Airlangga menyampaikan, "tax holiday" tersebut akan disesuaikan dengan rencana pembangunan bisnis. Mereka membutuhkan lahan, suplai listrik, dan air.

Terkait dengan pengajuan "tax holiday", Direktur Industri Kimia Hulu Muhammad Khayam mengatakan bahwa Lotte Chemical meminta lahan tambahan untuk pembangunan "jetty" atau dermaga dalam mendukung produksi pabrik di Cilegon.

"Ini baru (pengajuan proposal). Soal tanah, mereka ada minta tanah sedikit untuk jetty supaya double. Kalau lewat jetty lama, alat baru yang besar ini akan terhambat dengan posisi pabrik yang sudah ada sehingga harus ada jetty lagi," paparnya kepada awak media.

Kendati demikian, Khayam menyampaikan bahwa pengajuan "tax holiday" akan diproses setelah mereka benar-benar merealisasikan investasinya di Indonesia.

"Belum-belum. Mereka 'kan harus invest beneran dahulu. Tahapannya gitu. Pasti kita akan bilang mereka industri pionir. Selalu sudah menanamkan investasinya dll., baru diproses. Sekarang kesepakatan awal saja akan ada 'tax holiday'," pungkasnya.

Lotte Chemical akan segera merealisasikan untuk memproduksi naphtha cracker dengan total kapasitas sebanyak 2.000.000 ton per tahun.

Bahan baku kimia yang akan diproduksi di Cilegon, Banten, tersebut diperlukan untuk menghasilkan ethylene, propylene, dan produk turunan lainnya.

Proyek tersebut akan memakan waktu 4 hingga 5 tahun dengan membuka lapangan pekerjaan sebanyak 9.000 orang.

Pada tahap konstruksi, perusahaan akan menyerap tenaga kerja sekitar 6.000 orang dan 3.000 orang ketika beroperasi.