Sambut HPN 2023, Wartawan Senior Agus Sudibyo Melaunching Buku 'Buku Media Massa Hadapi Disrupsi Digital'

Oleh : Hariyanto | Kamis, 26 Januari 2023 - 08:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menyambut Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 ini, jurnalis senior  Indonesia sekaligus mantan Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo meluncurkan sebuah buku yang berjudul "Media Massa Nasional Menghadapi Disrupsi Digital" yang dilaunching dalam gelaran seminar dan diskusi buku di Kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).

Dalam momentum tersebut turut hadir Ketua Dewan Kehormatan Dewan Pers, Ilham Bintang; mantan Ketua Dewan Pers Bagir Manan, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Atal S. Depari, Usman Kansong selaku Dirjen IKP Kemenkominfo, Agus Sudibyo sang Penulis Buku dan lainnya.

Dalam sambutannya, Atal S. Depari mengatakan bahwa launching buku ini merupakan bagian yang tidak terlewatkan ketika perayaan HPN hendak digelar.

"Kegiatan seminar dan diskusi buku merupakan rangkaian perayaan Hari Pers Nasional yang akan dilaksanakan di Medan pada tahun ini, tanggal 9 Februari. Saya, sebagai penanggung jawab Hari Pers Nasional sangat menyambut baik," ujar Atal S. Depari.

Di samping itu, Atal juga mengomentari buku terbaru karya Agus Sudibyo itu. Di mana menurutnya, judul yang dibuat sang penulis memang menggambarkan kondisi Pers Indonesia sekarang ini.

"HPN memang harus selalu diwarnai dengan kegiatan yang ilmiah, dan mencerahkan seperti ini. Jadi tahun depan, kalau harus ada buku-buku lagi yang harus kita launching, silahkan kita launching untuk mengahadapi Hari Pers Nasional," demikian Atal S Depari.

Wakil Ketua Dewan Pers Muhammad Agung Dharmajaya mengatakan pentingnya insan pers menjaga kualitas kerja-kerja jurnalistik di tengah era disrupsi digital saat ini.

"Yang menjadi persoalan tanggung jawab kita bersama, bagaimana tetap menjaga kualitas kerja-kerja jurnalis dan ini menjadi penting, era boleh berubah, situasi boleh berubah dari analog ke digital, COVID-19 tidak bisa dibendung tapi kerja-kerja jurnalis yang berkualitas tetap menjadi penting," kata Agung yang hadir mewakili Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan buku tersebut membedah pula perlunya membangun kemandirian nisbi media massa dalam menghadapi era disrupsi digital.

Di samping itu, lanjut dia, perlu adanya payung hukum dari pemerintah dalam upaya merawat keberlanjutan media massa di tengah era disrupsi digital.

Agus Sudibyo penulis buku "Media Massa Nasional Menghadapi Disrupsi Digital" menilai perlu keseimbangan dalam menyikapi transformasi digital. Selain memanfaatkannya juga harus tetap kritis dalam penggunaannya. "Jangan sampai ke depan konten yang dihasilkan media massa dianggap publik sebagai konten yang diproduksi platform digital seperti facebook dan sebagainya," kata Agus.

"Mari dalam banyak hal media lama, media konvensional bekerja sama dengan media baru, dengan platform global, tapi dalam hal lain harus berpikir bagaimana bangun kemandirian. Bagaimana menyeimbangkan direct sell dengan undirect sell. Jangan sampai pendapatan media 80% dari skema adsanse gitu. Begitu platform ubah algoritma mereka dalam satu hari, traffic turun semua bisa hancur," jelas Agus.

Agus juga menyoroti perlunya regulasi untuk mengatur platform global. Agar pasar tidak dikuasai oleh 1 atau 2 platform. "Karena kalau pasar sudah 70% dikuasai duopoli maka keadaannya sudah tidak sehat artinya mekanisme B to B itu sudah sulit dijalankan. Maka negara perlu hadir secara proporsional untuk menyeimbangkan itu," kata Agus.

"Negara perlu hadir dengan disclaimer. Jangan sampai negara hadir dengan over regulation. Jangan sampai regulasinya batasi prinsip kebebasan berpendapat, jangan sampai regulasinya mereduksi sisi positif transformasi digital," tutup Agus.