Pekan ini, IHSG Diprediksi Bakal Lanjutkan Penurunan Jangka Pendek

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 10 Juli 2017 - 09:48 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan melanjutkan penurunan jangka pendek pada di sepanjang perdagangan pekan ini. Prediksi itu muncul setelah IHSG di penutupan perdagangan para akhir pekan lalu mengalami penurunan.

“IHSG pada pekan ini diprediksi bergerak pada posisi support di kisaran 5.784-5.800 dan posisi resistensi di antara 5.827-5.839. Pada pekan lalu, posisi support indeks di antara 5.727-5.768 dan resisten 5.840-5.862,” ujar Reza Priyambada, PT Binaartha Sekuritas, di Jakarta, Senin (10/07/2017).

Reza menyebutkan, indikator shooting star candle terlihat bersentuhan dengan upper bollinger band area, sedangkan indikator MACD (Moving Average Convergen/Divergen Oscillator) mencoba bertahan melanjutkan kenaikan. Sementara itu, indikator kekuatan relatif indeks (RSI/Relative Strength Index) dan indikator stochastic memperlihatkan kenaikan IHSG tertahan dan cenderung kembali turun.

“Kendati IHSG sudah mencapai titik tertinggi barunya, tetapi maraknya aksi jual membuat laju IHSG tidak dapat mempertahankan kenaikannya,” tukas Reza.

Karena itu, demikian Reza, IHSG berpeluang mengalami penurunan pada pekan ini. Apalagi secara fundamental, para pelaku pasar saat ini merasakan minimnya sentimen positif akibat depresiasi rupiah dan penurunan tingkat bunga obligasi.

Kendati demikian, menurut Reza, kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham-saham tertentu sambil tetap mencermati berbagai sentimen yang ada serta mewaspadai adanya potensi penurunan IHSG lebih lanjut.

Adapun saham-saham yang layak diakumulasi pada pekan ini adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Indonesia Pondasi Raya Tb (IDPR), PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). (Abraham Sihombing)