Film KKN Desa Penari, Lewih Dowo Lewih Medeni, Tiketnya Sold Out di Beberapa Kota

Oleh : Herry Barus | Kamis, 29 Desember 2022 - 13:04 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Capaian penonton film KKN Desa Penari hingga 9,2 Juta, membuat Manoj Punjabi penasaran dan meyakini kalau film besutan Awi Suryadi sekuelnya akan diburu penonton loyalnya. Untuk itu MD Pictures di akhir tahun 2022  menyodorkan film KKN Desa Penari Lewih Dowo, Lewih Medeni. Dan benar saja, tiketnya sudah sold out di bioskop di beberapa kota besar di Indonesia.

Dan Manoj Punjabi punya alasan sendiri menayangkan film di momen liburan tahun baru kali ini.

"Menurut saya, film ini biarpun  horor tapi lebih ke drama daripada horornya. Tidak selalu menakutan. Jadi  keluarga juga bisa nonton dan menjadi hiburan, timing-nya tepat," kata Manoj Punjabi saat ditemui di bioskop XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2022).

Menurut Manoj, KKN di Desa Penari sengaja dirilis tepat pada beberapa momen liburan. Manoj tak khawatir film KKN versi extended kali ini berhadapan dengan Avatar: The Way of Water.

"Saya yakin film KKN memiliki penonton yang fanatik, sehingga tidak perlu dikawatirkan," tegas Manoj.

KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni merupakan film extended version dari KKN di Desa Penari.

Dengan tambahan 40 menit durasi film, KKN extended version ini bakal menjawab beberapa pertanyaan penonton yang lahir dari film pertama.

"Kami harapkan tambahan durasi 40 menit menjawab kepenasaran penonton dan pembaca  setia cerita KKN Desa Penari," ujar Awi Suryadi, sang sutradara.

Film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni diawali dengan adegan baru, ketika ibu Widya (diperankan Lidya Kandou) berpesan kepada putrinya itu sebuah pepatah jawa.

"Air selalu mengalir ke Timur, di Timur semua hal berkumpul, dari yang baik sampai yang buruk hingga yang paling buruk." Demikian katanya.

Meski berat, Widya (Adinda Thomas) pun berusaha meminta izin kepada ibunya untuk berangkat menuju tempat KKNnya tersebut.

Selanjutnya Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu pun berangkat ke lokasi KKN yang disebut dengan desa Penari tersebut. Lokasi yang tidak pernah mereka sangka akan berujung malapetaka.

Sesampainya di sana berbagai kejadian aneh dan mistis pun kerap terjadi. Mengikuti perjalanan KKN mereka, penampakan sosok penari dan suara gamelan pun kerap muncul.

Hal buruk pun terus terjadi ketika salah satu diantara mereka terlibat perjanjian dengan jin. Hingga akhirnya mereka terjebak di dalam desa angker tersebut dan tak bisa kembali (*)