Kapolda Gorontalo Ajak 500 Nggota Polri, KNPI dan Mahasiswa Grebek Film Uti Deng Keke

Oleh : Herry Barus | Senin, 12 Desember 2022 - 09:44 WIB

Gorontalo- Dukungan moral terhadap penayangan film Uti Deng Keke terus mengalir, setelah Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pemutaran serentak di gedung bioskop di seluruh Indonesia dan mengajak masyarakat untuk menyaksikan film syarat edukasi ini.  Berikutnya dukungan datang dari Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SH.,SIK.,M.Si  yang mengajak 500 anggota Polisi dibawah komando nya untuk menggrebek Bioskop XXI City Mall Gorontalo guna  menyaksikan film Uti Deng Keke. Selain itu, Kapolda Gorontalo juga mengajak perwakilan mahasiswa dan organisasi pemuda KNPI bergabung bersama siswa SPN dan personel Polda Gorontalo, belum lama ini.

"Film Uti Deng Keke ini banyak menampilkan keindahan alam di wilayah Provinsi Gorontalo, serta banyak melibatkan artis lokal, ini sangat bagus sebagai sarana promosi sekaligus menunjukkan bahwa Provinsi Gorontalo memiliki banyak potensi, selain itu dilihat dari para pemainnya yang didominasi anak remaja, tentu ini akan memotivasi bagi para pemuda pemudi Gorontalo untuk bisa berkarya, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Provinsi Gorontalo, ”Ujar Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika kepada awak media.

Kapolda menegaskan, kalau kegiatan Nobar tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap film karya anak bangsa, sekaligus untuk memberikan stimulus perfilman nasional, juga mendorong para pemuda-pemudi Indonesia khususnya masyarakat Provinsi Gorontalo untuk bisa produktif, salah satunya menghasilkan karya di bidang seni perfilman.

Kapolda berpendapat kalau Film Uti Deng Keke ini alur ceritanya linier dan sederhana namun syarat akan makna.

“Ada film yang membutuhkan kita berfikir untuk mengetahui makna ceritanya, namun film Uti Deng Keke ini sangat sederhana, mudah dipahami namun syarat dengan makna, ada nilai-nilai adat budaya, toleransi beragama serta kebhinnekaan, juga menghargai perbedaan,” Ujar Helmy Santika

Kapolda Gorontalo juga mengungkapkan alasan mengajak

para mahasiswa dan juga organisasi pemuda KNPI nonton bareng bersama personel Polda Gorontalo, selain ingin memberikan support juga dijadikan sarana pembelajaran tentang kearifan lokal dan kebhinnekaan.

“Kami punya program pembelajaran kearifan lokal bagi personel Polri yang kita laksanakan bekerja sama dengan UNG, melihat adanya nilai-nilai adat budaya Gorontalo yang terkandung dalam Film ini, dan juga nilai kebhinnekaan, maka hari ini kami sengaja mengajak para mahasiswa termasuk mahasiswa asal Papua beserta ormas pemuda untuk duduk bersama dengan personel Polda Gorontalo. Harapannya

nilai-nilai adat budaya serta kebhinnekaan tersebut bisa dimaknai oleh mereka dan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Kapolda berharap.

Sebagai pamungkas Helmy Santika mengajak seluruh pihak untuk turut mensukseskan film karya anak bangsa Uti Deng Keke ini dengan menggelar nonton bareng.

“Yang belum nonton ayo segera nonton, kalau bukan kita siapa lagi yang akan memberikan support apalagi film ini berlatar Provinsi Gorontalo,”Kata Helmy Santika

Film yang disutradarai oleh Linur dan dibintangi oleh Mongol, Roy Marten,  Gery Iskak, Teguh Julianto Stres, Lana Victoria, dan beberapa aktor lokal asal Gorontalo seperti Didi Roa, Tanta Lala dan lain-lain mengambil latar tempat di Gorontalo.

Film ini mengisahkan tentang persahabatan yang dijalani oleh empat remaja yang dari kecil sudah bertekad untuk meraih cita-cita yang telah mereka ikrarkan di sebuah puncak bukit kecil. Mereka adalah Meriam, Umar, Ruslan, dan Daniel. Meriam adalah anak tunggal seorang perwira Angkatan Laut yang pindah tugas dari Minahasa ke Gorontalo. Di tampatnya yang baru itu, Meriam bersahabat dengan anak-anak dusun yang berada di Gorontalo.

Sebetulnya orangtua Meriam, terutama mamanya sangat tidak memperbolehkan anak tunggalnya itu bergaul dengan anak-anak dusun tersebut, akan tetapi Meriam membandel. Justru bergaul dengan ketiga anak itu dia merasa mendapatkan saudara yang begitu setia kawan dan mereka bersahabat dengan saling menghormati. Film ini kaya akan nilai-nilai adat, serta persatuan dan kesatuan bangsa.