Ini Tanggapan Grab Terkait Unjuk Rasa Yang di Lakukan Mitra Grab

Oleh : Hariyanto | Kamis, 06 Juli 2017 - 16:14 WIB

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Sejumlah mitra pengemudi GrabCar menggelar aksi unjuk rasa di kantor pusat Grab di Maspion Plaza,  Gunung Sahari, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2017) lalu. Mereka mempertanyakan pemberhentian sementara atau penonaktifan yang diberlakukan kepada mereka.

Menanggapi hal tersebut, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, kebijakan penonaktifan terhadap mitra pengemudi grab dikarenakan mereka melakukan order fiktif dan fake GPS (GPS palsu).

Ia juga menuding aksi pada tanggal 4 Juli lalu tersebut, tidak murni dilakukan oleh pengemudi Grab, tapi juga ada mantan pengemudi yang sudah lama tidak berkontribusi.

"Pada tanggal 4 Juli lalu, yang datang tak lebih dari 200 orang. Yang hadir juga bukan semua pengemudi grab, dan ada juga yang sudah lama tidak berkontribusi di Grab," kata Ridzki, pada konferensi Pers di Jakarta, Kamis (6/7/2017).

Ridzki mengatakan, hubungan kemitraan dengan mitra pengemudi diterjemahkan dengan apa yg disebut kode etik. Tujuan adanya kode etik adalah untuk standar kualitas dan keamanan penumpang.  

"Teman-teman pengemudi ini menggunakan order fiktif, pake GPS, hal ini sudah kita beritahukan dari awal, itu dilarang, karena merugikan penumpang. Karenanya kami berikan suspensi (penonaktifan)," ungkapnya.

Mengenai mediasi yang direncanakan terlaksana pada 10 Juli mendatang, Ridzki menyatakan kesiapannya untuk menerima para pengemudi yang masih terdaftar sebagai pengemudi GrabCar.

"Kami berharap pertemuan pada tanggal 10 Juli dapat berjalan dengan baik dan dapat menjawab serta menyelesaikan permasalahan yang ada antara mitra pengemudi yang dinonaktifkan dan Grab tanpa harus berlanjut ke ranah hukum," pungkasnya.