Pasca Elon Musk Kuasai Twitter, Dogecoin Kian Layak Dilirik

Oleh : Hariyanto | Selasa, 15 November 2022 - 09:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pada tanggal 31 Januari 2022, Elon Musk mulai membeli saham Twitter secara bertahap hampir setiap hari. Pada saat itu, tidak ada yang akan membayangkan bahwa dia akan mengakuisisi Twitter secara keseluruhan sembilan bulan kemudian. Saat Musk masuk ke kantor Twitter di San Francisco, dunia crypto secara resmi telah terhubung dengan dunia nyata.

Meski bukan pebisnis yang berkecimpung di industri crypto dan blockchain, Elon Musk telah menjadi seorang yang diperhitungkan di jagat crypto karena berhasil mengangkat token meme Dogecoin (DOGE), hingga ribuan persen di tahun 2021. 

“Banyak pengamat meyakini bahwa Musk ingin menciptakan platform sosial yang lebih bebas dan terbuka sebelum mengakuisisi Twitter. Saat dia men-tweet pada hari akuisisi, ‘burung’ itu telah dibebaskan,” ujar Pendiri dan CEO dari crypto exchange CoinEx, Haipo Yang yang dikutip INDUDTRY.co.id, Selasa (15/11/2022).

Dikabarkan, Musk berencana untuk membangun platform SNS blockchain dengan fungsi pembayaran. Selain itu, CEO dari perusahaan Tesla tersebut juga memiliki ide lain, menghadirkan versi Twitter berbasis blockchain di mana pengguna harus membayar, mungkin sekitar 0,1 DOGE per komentar atau memposting ulang komentar itu.

Juga, Twitter akan menyalin model bisnis WeChat, memungkinkan pengguna memberi tip kepada pembuat konten dengan crypto, serta mendukung penggunaan NFT. “Sebagian besar investor berpikir bahwa Musk akan menggunakan Dogecoin untuk memberikan tip di Twitter,” ujar Haipo Yang.

Lanjut dikatakan, alih-alih menghindari hubungannya dengan Dogecoin, salah satu orang terkaya di dunia tersebut memposting seekor anjing berlengan pendek dengan Logo Twitter. Setelahnya, harga DOGE pun melesat. 

Tampaknya, Bos SpaceX dan Tesla tersebut tengah berusaha memecahkan hambatan pengembangan Web2 dan membuat skenario Web3 yang lebih praktis. Twitter menjadi fondasi untuk mencapai tujuan ini.

Saat ini, karena Internet dan cryptocurrency tidak memiliki narasi baru untuk memicu antusiasme pasar, Elon Musk telah hadir dengan Twitter dan Dogecoin-nya. “Dapat dibayangkan bahwa Twitter, setelah dimiliki oleh Musk, secara bertahap akan beralih ke Web3. Dalam proses itu, pasti akan mengadopsi produk blockchain seperti DID, NFT, Soulbound Tokens (SBTs) dan token,” ujar Haipo Yang.

Lanjut dikatakan, jika itu memungkinkan kepemilikan data terdesentralisasi melalui penyimpanan yang juga terdesentralisasi, maka Twitter akan berkembang menjadi platform Web3 besar awal dengan sedikit pesaing di pasar.