Gelar Pelatihan 3 in 1, Kemenperin Siap Ciptakan SDM Kompeten Industri Perkapalan

Oleh : Ridwan | Rabu, 05 Oktober 2022 - 16:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri perkapalan di Indonesia semakin berdaya saing dengan ditopang faktor sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan mumpuni dalam memproduksi kapal laut. 

Saat ini, galangan-galangan nasional sudah bisa membangun beragam jenis kapal seperti kapal niaga yang meliputi kapal penumpang, kapal kontainer, kapal ferry Ro-Ro, dan kapal perintis, kapal perang, hingga penunjang industri offshore seperi accommodation work barge, monopod platform, offshore supply vessel, dan lain-lain.

"Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus meningkatkan penyediaan SDM terampil dan kompeten guna mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Rabu (5/10).

Potensi Indonesia kini didukung lebih dari 250 perusahaan galangan kapal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 1 juta tonase bobot mati (dead weight tonnage/DWT) per tahun untuk bangunan baru, dan hingga 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal. 

"Selain itu, juga terdapat 127 perusahaan industri bahan baku dan komponen yang memproduksi produk dengan standar marine. Bahkan, galangan kapal Indonesia memiliki pengalaman dalam membangun berbagai jenis kapal, mulai dari kapal penumpang, kapal kargo, hingga kapal tujuan khusus dengan fasilitas graving dock terbesar yaitu 150.000 DWT," sebut Arus.

Guna mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri perkapalan nasional, BPSDMI Kemenperin telah menggelar pelatihan kompetensi SDM industri perkapalan dengan tajuk “The Indonesian Shipbuilding Industry Modernization Project”. 

Pelatihan ini diselenggarakan atas kerja sama BPSDMI Kemenperin, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Japan International Cooperation Agency (JICA), Institusi Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), serta PT. Kampuh Welding Indonesia.

“Pelatihan yang diikuti 40 peserta tersebut menerapkan sistem 3 in 1, yang terdiri dari pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja," ungkap Arus. 

Pelatihan yang dilaksanakan di Gedung PIDI 4.0 ini berlangsung selama 20 hari, dengan terbagi dalam dua fase, yakni fase pertama tanggal 3-4 Oktober 2022, dan fase kedua (21 November-2 Desember 2022).

Ketua Umum IV IPERINDO Mochamad Moenir menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk modernisasi galangan-galangan kapal di Indonesia. Sebab, pada kenyataannya masih ada gap antara galangan kapal di dalam negeri dengan di luar negeri, baik dalam hal kualitas produksi maupun waktu dan biaya pembangunan kapal.

"Pelatihan ini menjadi langkah awal dari upaya peningkatan sistem manajemen dan prosedur pembangunan kapal melalui peningkatan SDM, yaitu meningkatnya kompetensi, sehingga dapat meningkatkan pula kemampuan dan kualitas galangannya," jelasnya.
 
Senior Representative JICA Indonesia Shigeo Honzu mengatakan, kerja sama dalam industri pembuatan kapal sangat penting bagi kemakmuran ekonomi Indonesia sebagai negara maritim. Upaya ini juga dapat memberikan kontribusi untuk mempromosikan seluruh industri pembuatan kapal di Indonesia. 

"Kami percaya kerja sama ini dapat berkontribusi untuk mempromosikan seluruh industri perkapalan di Indonesia, dan akhirnya, kami berharap kami dapat membawa kembali pengalaman ini ke industri perkapalan Jepang juga," ujar Honzu.