Pertemuan keenam JFHTF G20 Tuntaskan Rangkaian Diskusi Sepanjang Presidensi Indonesia

Oleh : Hariyanto | Senin, 03 Oktober 2022 - 15:02 WIB

INDUSTRY.co.id - Bali - Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan RI melanjutkan penyelenggaraan Pertemuan G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) ke-6 secara virtual pada tanggal 28 September 2022. 

Pada pertemuan keenam tersebut, bertindak sebagai co-chair dari Indonesia adalah Wempi Saputra, Staf Ahli Menteri Keuangan RI Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional dan Kunta Wibawa, Sekretaris Jenderal Menteri Kesehatan RI, bersama dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan Italia selaku Ketua Bersama JFHTF.

Pertemuan keenam JFHTF dihadiri oleh seluruh anggota G20, negara undangan, serta organisasi internasional, seperti Badan Kesehatan Dunia (WHO), Bank Dunia (WB), Dana Moneter Internasional (IMF), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Hasil pertemuan keenam JFHTF ini akan menjadi bahan masukan pada Pertemuan kedua Menteri Keuangan dan Kesehatan (JFHMM) yang diadakan di Bali pada bulan November.

Dalam sesi pembukaan, para co-chairs menyampaikan bahwa JFHTF telah menghasilkan berbagai perkembangan signifikan sejak mandat yang diberikan oleh G20 Leaders’ Rome Declaration tahun 2021 kepada JFHTF, diantaranya pembentukan Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF) for Pandemic Prevention, Preparedness, and Response (PPR), penyelenggaraan pertemuan inaugural Governing Board FIF, serta adopsi FIF Governance Framework dan Operations Manual. 

Selain itu, 19 negara anggota dan non-anggota serta 3 filantropi telah membuat komitmen FIF untuk PPR pandemi. Dr. Chatib Basri dari Indonesia dan Dr. Daniel M. Ngamije, Menteri Kesehatan Rwanda juga telah ditunjuk sebagai Co-Chairs di FIF Governing Board.

Sebagai co-chair JFHTF, Wempi Saputra memaparkan agenda yang dibahas bersama seluruh anggota G20 dan menyampaikan pidato pembukaan. "Pertemuan hari ini merupakan hal yang penting dalam mewujudkan mandat Gugus Tugas untuk memastikan dunia lebih siap menghadapi pandemi berikutnya. Kita utamanya akan melanjutkan diskusi tentang pengaturan koordinasi antara Keuangan dan Kesehatan tentang prevention, preparedness, and response (PPR) pandemi” kata Wempi.

Setelah pertemuan JFHTF ke-5 pada akhir bulan Agustus 2022 lalu, FIF untuk PPR pandemi telah resmi dibentuk, Dewan Pengurus juga telah mengadakan rapat perdana pada awal September 2022 dan mengadopsi Kerangka Kerja Tata Kelola dan Manual Operasi FIF. Hal tersebut merupakan tonggak penting bagi Gugus Tugas dalam upaya kolektif agar lebih siap menghadapi pandemi berikutnya. 

“saya berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam pencapaian luar biasa ini, dan khususnya kepada para anggota yang telah memberikan kontribusi sukarela kepada FIF.” ujar Wempi.

JFHTF ke-6 merupakan pertemuan terakhir Satgas Presidensi G20 Indonesia dan akan dilanjutkan dengan JFHMM ke-2 pada bulan November. Pertemuan Satgas keenam ini utamanya membahas persiapan JFHMM ke-2 dan juga memberikan gambaran kepada seluruh anggota tentang struktur indikatif Komunike Bersama menuju G20 Leaders’ Summit. 

Dalam pertemuan ini disampaikan juga bahwa di sela-sela Leaders Summit akan dilakukan peluncuran FIF untuk PPR pandemi, secara resmi termasuk yang mencakup proposal  pendanaannya. Para anggota menanggapi pertemuan ini dengan apresiasi sebesar-besarnya kepada Presidensi Indonesia atas berbagai capaian dan hasil nyata di tahun ini, utamanya terkait pembentukan FIF.

Dalam pertemuan ini, Executive Head dari Task Force Secretariat dan wakil Presidensi G20 India 2023, juga menyampaikan update terkait potensi prioritas agenda finance-health untuk tahun mendatang. Disampaikan bahwa India akan terus mendukung FIF dengan menggunakan tiga parameter: mempertahankan agenda kesehatan global G20 yang relevan secara global; mencerminkan perspektif EMDEs; dan people centricity. 

India juga mendukung berlanjutnya JFHTF sebagai platform koordinasi dan menyampaikan pentingnya platform ini dilanjutkan dengan framework yang inklusif tanpa menduplikasi upaya yang sudah ada.

Menutup pertemuan, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa, menyampaikan perlunya memperkuat koordinasi antara keuangan dan kesehatan untuk menghadapi pandemi.

“kita perlu terus mengkonsolidasikan pekerjaan kita untuk memperkuat arsitektur kesehatan global dengan tetap menjaga efisiensi. Tidak ada keraguan bahwa pekerjaan JFHTF tetap sangat penting dan menjadi prioritas utama untuk G20. Kami mencatat proposal dan komentar dari anggota untuk membangun pengalaman Presidensi Indonesia serta gugus tugas saat ini untuk mendukung pekerjaan ketua bersama JFHTF dalam merancang, menyelesaikan dan mengimplementasikan program kerjanya untuk Presidensi India pada tahun 2023.” ujar Kunta.

Indonesia sangat menyakini bahwa ancaman global seperti pandemi COVID-19 hanya dapat ditanggulangi melalui tindakan kolektif dan terkoordinasi. Salah satu hasil nyata Presidensi G20 Indonesia yang ditunjukkan dari tindakan kolektif ini adalah pembentukan FIF untuk PPR pandemi. Hal ini juga menunjukkan G20 JFHTF dan Sekretariatnya memainkan peran penting dalam mendukung koordinasi kesehatan dan keuangan untuk menangani pandemi dan PPR darurat kesehatan lainnya sesuai dengan Peraturan Kesehatan Internasional.