Etika Berpendapat di Dunia Digital

Oleh : Herry Barus | Rabu, 21 September 2022 - 12:32 WIB

INDUSTRY.co.id - Solo– Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Webinar Makin Cakap Digital 2022 dengan tema “Etika Berpendapat di Dunia Digital” bagi para guru dan pelajar di Jawa Tengah dan DIY. Webinar ini dimoderatori oleh Mulyo Kurniati secara online.

Jika dilihat dari data We are Social Hootsuite (2022), per Februari, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet yang setara dengan 73,7% dari populasi penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.

Meski Indonesia termasuk empat besar negara pengguna internet terbesar di dunia, Survei Badan Pusat Statistik tahun 2018 mengungkapkan keahlian berinternet masyarakat Indonesia memiliki skor paling rendah.

Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, Kemenkominfo mengadakan webinar ini dalam upaya mengedukasi masyarakat terkait pentingnya memanfaatkan internet secara wajar dan menghindari hal-hal yang membahayakan atau merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengomentarri pesatnya perkembangan digital di Indonesia yang perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni. “Perlu pemahaman kepada masyarakat sebagai pengguna media sosial untuk lebih produktif dalam memanfaatkan internet demi mewujudkan Indonesia makin cakap digital,” ujar Semuel Abrijani Pangerapan.

Menjadi Pengguna Media Sosial yang Beretika

Narasumber pertama, Desty Dwiyanasari selaku Founder Duaide.com. Ia memaparkan netiket, yaitu etika dalam menggunakan internet yang perlu diterapkan oleh para pengguna internet.

 “Setiap orang perlu menyadari bahwa di internet kita berinteraksi dengan manusia layaknya di dunia nyata sehingga perlu tetap menjaga etika satu sama lain. Termasuk tindakan etis terhadap konten negatif, yaitu dengan menganalisis, memverifikasi, dan tidak membagikan konten bermuatan negatif,” ujar Desty Dwiyanasari.

Selain itu, perlu menghindari perilaku hate speech karena bertentangan dengan UU ITE yang berlaku. Ia menyimpulkan bahwa sebagai manusia yang bijak perlu beretika dan menyebarkan hal-hal positif.

Berikutnya, narasumber kedua, Rizqi Mulyantara, Direktur Utama PT Solusi Tiket Digital. Ia menyampaikan terkait cara membangun citra positif di media sosial, yaitu dengan memilih tipe konten yang sesuai dengan minat dan hobi, namun tetap memerhatikan unsur edukatif.

Sebagai konten kreator, perlu cakap memilih kata kunci/hashtag dan tetap konsisten dalam berkarya. “Teknologi perlu ada dan perlu dikuasai karena merupakan lensa untuk kita merasakan banyak hal di dunia,” ujar Rizqi Mulyantara.

Selanjutnya, Aulia Oktaviana, seorang Voice Over Enthusiast. Ia menyampaikan terkait cara berpendapat dan beretika di media sosial yaitu dengan membuat akun yang jelas.

“Lalu, menggunakan bahasa yang baik dan sopan, tidak menyebarkan konten yang berbau SARA maupun pornografi, menjaga privasi satu sama lain, tidak mudah terprovokasi terhadap suatu informasi yang diterima. Media sosial memberikan peluang sebesar bahayanya kepada dunia,” ujar Aulia Oktaviana.